Software Iklan Baris Massal Web Hosting

Tuesday, December 30, 2008

BERATNYA DOSA PELANGGARAN HAD

Perbuatan zina adalah perbuatan yang amat tercela, amat keji dan amat menjijikan,baik menurut pandangan Allah maupun pandangan manusia yang berakal sehat, maka wajarlah bila Allah memberikan adzab yang sangat berat di dunia maupun di akhirat. Perbuatan zina bisa menimbulkan berbagai penyakit mengerikan dan membahayakan, baik bagi pelaku zina itu sendiri maupun bagi orang lain dan keturunannya, seperti AIDS. Akibat dari perbuatan zina, nama seseorang menjadi tercela, lebih-lebih pada wanita ( gadis ) yang langsung menanggung akibat seperti terjadinya kehamilan yang pasti menjadi aib bagi dirinya, mencoreng nama baik keluarga dan anak yang dilahirkan ikut menanggung penderitaan lahir dan batin. Apalagi bila perzinaan di kerjakan dengan istri tetangganya maka akan lebih besar dosanya.


Disamping dosa itu sendiri juga dosa menyakiti tetangganya dan menghancurkan rumah tangga itu berarti laki-laki biadab. Bagi istri tetangga tadi, disamping menanggung dosa zina itu sendiri juga terhadap suaminya dan menanggungkan penderitaan kepada anaknya, maka tidak berlebihan kiranya bila wanita yang demikian itu disebut wanita laknat dan pengkhianat.

Di dalam hokum Islam perzinaan adalah termasuk pelanggaran had, yang mana penyelesaian taubatnya ada aturannya tersendiri yang telah di tetapkan oleh Allah dan RosulNya.sesuai hokum Islam yang berlaku adalah : apabila pelakunya masih bujangan ( ghoiru muhshon ) maka harus di jilid ( di dera ) 100 kali, dan apabila pelakunya sudah bersuami / beristri / janda / duda maka harus di ranjam, dilempari batu sampai mati. Sebagaimana ketetapan Allah Rosul :
“ Perempuan yang zina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seseorang dari keduanya seratus kali deraan, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kalian untuk ( menjalankan ) agama Allah, jika kalian beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan hendaklah ( pelaksanaan ) hukuman mereka di saksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman”. ( QS AnNur : 2 )
“ Dari Ubaidah bin Shomit berkata : Rosulullah SAW berkata : Ambilah sunnah dariku, ambilah sunnah dariku, sungguh Allah menjadikan bagi mereka ( perempuan ) jalan ( untuk bertaubat )yaitu bujangan yang berzina dengan bujangan maka didera 100 kali dan di asingkan selama satu tahun, adapun janda ( orang yang telah menikah ) yang berzina dengan duda ( orang yang pernah menikah ) di dera 100 kali dan di ranjam sampai mati”. ( HR Muslim )
“ Orang tua ( orang yang telah menikah ) laki-laki dan perempuan ketika berzina keduanya maka ranjamlah keduanya sampai mati”. ( HR Ahmad )
Sungguh aniaya orang yang hidupnya hanya mencari kepuasan dunia, kepuasan yang hanya sesaat, menuruti hawa nafsunya, membiarkan Iblis laknat bersemayam dalam dirinya dan dosa menjadi kebanggan, tidak menyadari bahwa di dunia akan hilang kewibawaannya, pendek umurnya dan menjadi orang fakir, bahkan di akhirat nanti akan berhadapan dengan penderitaan,kepedihan, kesengsaraan, murka, adzab dan neraka yang kekal abadi selama-lamanya. Sebagaimana sabda Rosulullah SAW :
“ Wahai golongan orang Islam, takutlah kalian akan ( berbuat ) zina, karena sesungguhnya di dalamnya ada enam perkara, tiga perkara di dunia dan tiga perkara di akhirat. Maka adapun tiga perkara yang ada di dunia adalah hilangnya kewibawaan, pendek umurnya, dankekalnya kefakiran. Dan adapun tiga perkara yang ada di akhirat adalah mendapatkan murka Allah, sejelek-jeleknya hisaban dan siksaan akhirat ( neraka )”. ( HR Baihaqi )
“ Ada tujuh golongan yang Allah tidak melihat mereka pada hari kiamat dan Allah tidak mau menyucikan ( tidak mengampuni dosanya ) dan Allah tidak mau mengumpulkan bersama orang-orang yang beramal kebajikan dan Allah akan memasukkan mereka ke neraka sebagai awalnya orang-orang yang masuk neraka, kecuali mereka bertaubat. Dan barang siapa yang bertaubat maka Allah akan menerima taubatnya. ( Tujuh golongan itu ialah ) : Orang yang menikahi tangannya ( Onani ), dan orang yang mengerjai dan dikerjai ( homoseks dan lesbian ), dan orang yang membiasakan minum arak, dan orang yang memukul kedua orang tuanya hingga minta tolong dan orang yang menyakiti tetangganya hingga melaknatinya, dan orang yang menikahi ( berzina ) dengan kehalalan ( istri ) tetangganya”. ( HR Imam Hasan )
Orang laki-laki yang berzina dengan istri orang lain juga di ancam oleh Nabi bukan sebagai umatnya sebagaimana sabdanya :
“ Barang siapa yang merusak istri seseorang atau budaknya maka tidak termasuk golonganku ( bukan orang iman )”. ( HR Abu Dawud )
Pealanggaran had / zina menjadi salah satu target keberhasilan Iblis dan bala tentaranya untuk menghancurkan manusia dan menggagalkan surganya orang iman sebab tidak ada suatu akibat dari perbuatan dosa yang seberat akibat perbuatan zina setelah syirik. Dengan berbuat zina, seseorang akan kehilangan segala-galanya, di dunianya terhina dan di akhiratnya di siksa. Bahkan tidak hanya pelaku zina , jika perzinaan sudah merajalela di bumi, maka Allah akan meratakan siksaan diantara manusia. Rosulullah SAW menetapkan bahwa dosa zina adalah setingkat di bawah dosanya menyekutukan kepada Allah, di sebutkan dalam hadist :
“ Tidak ada dosa yang paling besar sesudah syirik di sisi Allah daripada seorang laki-laki yang meletakkan spermanya di dalam rahim yang tidak halal baginya ( zina )”. ( HR Ibnu Abi Dunya )
“ Tidak henti-hentinya umatku dalam kebaikan, selama tidak merajalela anak hasik perzinaan diantara mereka. Maka jika telah merajalela anak hasil perzinaan diantara mereka, maka hamper-hampir saja Allah meratakan siksa diantara mereka”. ( HR Ahmad )

Baca Selengkapnya......

Monday, June 30, 2008

Penjagaan dari syetan, iblis ( Bagian ke IV )

Tempat-tempat Masuknya Syetan

Syetan masuk ke dalam diri seseorang untuk merusak dan menyesatkan itu melalui beberapa hal yaitu:

1. Kebodohan

Kebodohan itu mematikan hati dan membutakan penglihatan sehingga orang yang bodoh itu tidak mengerti mana yang baik dan mana yang jahat, mana yang sunnah dan mana yang bid’ah, mana yang halal mana yang haram, mana yang haq dan mana yang batal, begitu seterusnya. Karena keadaannya yang demikian maka syetan memanfaatkan kebodohan ini untuk merusak dan menyesatkan manusia. Untuk itu Alloh melarang menjadi orang yang bodoh.

Alloh berfirman :” Dan jika Alloh menghendaki, niscaya Alloh mengumpulkan mereka di atas petunjukNya, maka jangan sekali-sekali kalian menjadi orang yang bodoh".

Nabi Musa ‘alaihis salaam pernah berdo’a :” Berkata Musa : aku berlindung kepada Alloh bahwa aku termasuk orang yang bodoh.”

2. Marah

Marah itu termasuk tempat masuknya syetan yang besar dan perangkapnya. Syetan mempermainkan kemarahan seseorang dalam rangka menyesatkan pelakunya itu seperti anak kecil mempermainkan bola seenaknya, begitu mudahnya orang yang marah itu dipalingkan dari kebenaran sehingga mulut yang biasa sopan bisa mengeluarkan kata-kata yang jorok, kasar, bisa mencaci maki, mengumpat, mencela, mencemooh dan lain-lain.

Anggota badannya bisa tak terkendali, sehingga memukul, menyerang, merobek-robek, melukai, membunuh dan lain-lain yang jelek. Hati orang yang marah dipenuhi rasa dengki, iri hati, menyimpan dendam terhadap orang yang dimarahi.

” Bersabda Rasululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam : sesungguhnya aku mengerti satu kalimat yang kalau dia mengucapkannya niscaya hilang marah yang ia temui yaitu : َاَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِِمِ

3. Cinta dunia

Sesungguhnya syetan telah menghiasi dunia dengan gebyarnya dalam hati kebanyakan manusia sehingga mereka condong pada dunia dan merasa senang dengan dunia, mereka berlomba-lomba mencari dunia dengan sungguh-sungguh, dunia dijadikan tujuannya. Mereka saling membenci dan saling dengki karena dunia. Maka Iblis pun memanfaatkan sedemikian rupa sehingga manusia menjadi sesat.

” Sesungguhnya Rosullulloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda : demi Alloh, bukan fakir yang aku khawatirkan, tetapi aku khawatir terhadap dunia yang dibentangkan kepada kalian seperti telah dibentangkan kepada manusia sebelum kalian, maka kalian berlomba mendapatkannya seperti mereka berlomba-lomba untuk mendapatkannya, lantas dunia merusak kalian seperti halnya telah merusak mereka.”

4. Panjang angan-angan.

Seorang hamba jika panjang angan-angannya, dia akan melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh dan cenderung tidak memperdulikan waktu, dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai apa yang diangan-angan oleh hatinya, meramalkan dunia dengan berbagai macam usahanya dan akan merobohkan sendi-sendi kepentingan akhiratnya.

Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

” Dari Abi Huroirah berkata : aku mendengar Rasululloh bersabda : tidak henti-hentinya hati orang tua itu tetap muda dalam dua hal yaitu dalam cinta terhadap dunia dan panjangnya angan-angan.

Jika kita mengerti tinggal berapa sisa umur kita dan sudah berapa umur yang kita lewati niscaya kita akan hidup lebih berhati-hati dalam menggapai apa yang kita angan-angankan, dan niscaya kita lebih senang untuk menambah amal kita dan lebih senang memperpendek apa yang diinginkannya.

Kita akan lebih merasa keberadaan kita di dunia seperti orang asing atau seperti orang yang sedang menyeberang jalan.

Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

”Jadilah kamu di dunia seolah-olah kamu itu orang asing atau orang yang menyeberang jalan.”Untuk itu Ibnu Umar berkata :
” Jika engkau ada pada sore hari maka jangan kamu menunggu datangnya waktu pagi, dan jika engkau ada pada pagi hari jangan kamu menunggu datangnya sore hari, ambillah sehatmu untuk sakitmu dan hidupmu untuk matimu ".

”Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda : ”Gunakanlah lima sebelum lima ; gunakanlah masa mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum fakirmu, longgarmu sebelum sibukmu dan hidupmu sebelum matimu.”

Ingat janganlah angan-anganmu sebagai tempat masuknya syetan untuk mempermainkanmu dengan adanya angan-angan yang muluk-muluk padahal kosong belaka, sehingga waktumu hanya habis untuk kesibukan-kesibukan duniamu saja dan mengorbankan akhiratmu.

5. Keinginan

Syetan masuk ke dalam diri seseorang itu melalui keinginannya, dengan keinginannya yang tidak terkontrol maka seseorang bisa rusak agamanya.

Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

”Tidak ada dua srigala yang lapar yang dilepas di tengah-tengah kambing itu lebih merusak pada kambing daripada keinginan seseorang pada harta dan pangkat (dunia) lebih merusak pada agamanya.”

Maksudnya keinginan seseorang terhadap harta dan pangkat dunia itu lebih merusak agama daripada dua srigala lapar yang ada di tengah-tengah kambing merusak pada kambing.

6. Kikir

Syetan menakut-nakuti manusia dengan dibayang-bayangi kefakiran supaya seseorang tidak mau infaq, shodaqoh, zakat atau ngebosi kelancaran agama.

Alloh berfirman :

” Syetan menjanjikan kefakiran kepadamu dan menyuruh yang jahat, dan Alloh menjanjikan kepadamu pengampunan dan keutamaan dariNya, Alloh itu maha luas rezekinya dan maha mengetahui.”

Padahal dengan jelas Alloh menjanjikan kebahagiaan bagi orang yang tidak bakhil.

Alloh berfirman :

” Barangsiapa dijaga dari kekikiran dirinya maka mereka itulah orang-orang yang berbahagia.”

7. Sombong

Sombong termasuk tempat masuknya syetan, dengan sombong syetan membawa manusia untuk menolak yang haq dan tetap dalam kebatilan, akhirnya seseorang menjadi orang yang hina, asor, jatuh, mati masuk neraka.

Orang yang sombong itu bodoh, tidak mengerti hakekat dirinya, kalau dia mengerti mestinya dia tidak sombong. Apa sih artinya sombong bagi makhluk yang diciptakan dari tanah dan akan kembali jadi tanah dan dimakan oleh ulat tanah.

Rosululloh Shollallohu ’Alaihi Wasallam bersabda:

” Tidak masuk surga orang yang ada dalam hatinya seberat semut hitam dari kesombongan.”” Kemulyaan itu pakaianKu dan sombong itu selendangKu, maka barang siapa menandingiKu tentang sesuatu dari keduanya, maka pasti Aku menyiksanya.”

8. Senang dipuji

Jika seseorang itu senang dipuji atas perbuatannya yang baik maka syetan akan meneruskan rasa senang dipuji itu sampai timbul ujub terhadap dirinya, merasa pol sendiri, meremehkan orang lain. Maka dari itu Nabi menilai orang yang memuji temannya sama halnya dengan memotong lehernya.

” Dari Abi Bakroh : sesungguhnya ada seseorang disebut-sebut di sisi Nabi Shollallohu ’Alaihi Wasallam, lantas seseorang yang lain memuji kepadanya, maka Nabi bersabda : kasihanilah dirimu, engkau telah memotong leher temanmu (beliau berkata begitu berulang-ulang), jika salah satu dari kalian tidak bisa tidak kecuali mesti memuji, maka katakanlah aku menyangka begini-begini walaupun dia melihat memang demikian dan penghitung sebenarnya adalah Alloh dan tidak boleh menganggap suci seseorang atas Alloh.”

9. Pamer

Sesungguhnya riya` (pamer) itu salah satu pintu dari beberapa pintu dimana syetan masuk dari padanya ke dalam hati seseorang, maka dari itu wajib bagi seorang muslim yang menginginkan mendapat surga dan selamat dari neraka untuk menyaring hatinya jangan sampai ada niat yang berubah dari karena Alloh menjadi karena selain Alloh (salah niat). Amalannya juga supaya diteliti terus jangan sampai dicampuri dengan kerancuan riya`, kalau ada harus segera dibersihkan.

Riya` ialah berpalingnya hati dari karena Alloh menjadi karena selain Alloh atau karena dunia atau karena ingin dipuji oleh manusia dll.Maka dari itu riya’ termasuk syirik kecil.

Rosululloh Shollallohu ’Alaihi Wasallam bersabda :

” Sesungguhnya lebih mengkhawatirkannya barang yang aku khawatirkan atas kalian adalah syirik kecil. Mereka berkata : apakah syirik kecil itu wahai rosululloh. Beliau menjawab : syirik kecil adalah riya`. Alloh Azza wa Jalla berfirman ketika Dia membalas manusia : pergilah kalian kepada orang-orang yang kalian pameri di dunia dan lihatlah apakah mereka bisa membalas amal kalian.”

Ketahuilah syetan mengajak kepadamu untuk meninggalkan suatu amalan Jika dia tidak berhasil maka syetan mengajak untuk berbuat riya`. Kalau ini juga tidak berhasil maka seseorang yang sudah mukhlis lillahi karena Alloh itu dibayang-bayangi seolah-olah amalannya masih bercampur riya`, sehingga seseorang itu putus asa dan tidak beramal, untuk itu berhati-hatilah terhadap usaha syetan ini.

10. Merasa pol sendiri.

Merasa pol sendiri itu bisa timbul karena dia orang yang sehat jarang sakit, orang yang kuat jarang kalah dengan teman-temannya, orang yang cerdas, cerdik, pandai menyelesaikan masalah yang sulit.Merasa pol sendiri bisa juga timbul karena dia turunan bangsawan atau turunan Hasan Husein, padahal Nabi bersabda :

” Wahai Fatimah beramallah (sendiri), karena aku tidak mencukupi kamu dari Alloh sedikitpun.”

Ada lagi orang yang ujub karena merasa banyak anak, keluarga, famili, banyak harta. Padahal Alloh berfirman :

"Di hari seseorang lari dari saudaranya, ibunya, bapaknya, istrinya, anaknya. Bagi tiap-tiap seseorang dari mereka di hari itu ada sesuatu yang mencukupinya.”

” Wahai manusia, kalian adalah orang-orang yang membutuhkan kepada Alloh, dan Alloh itu Dzat yang mencukupi dan terpuji.”

Ada orang yang merasa pol sendiri kerena ibadahnya yang mempeng. Masruq berkata :

” Cukup bagi seseorang sebagai orang pandai jika takut kepada Alloh dan cukup bagi seseorang sebagai orang bodoh jika dia merasa pol sendiri dengan amalnya.”

Berkata Umar : sesungguhnya termasuk sebaik-baik tobatmu bahwa kamu mengerti dosamu dan termasuk sebaik-baik amalmu kamu menarik ujubmu dan termasuk sebaik-baik syukurmu bahwa kamu mengerti kekuranganmu.Berkata Bukhori, berkata Ibnu Abi Mulaikah : aku menjumpai 30 shohabat Nabi, semuanya khawatir dalam dirinya ada nifaq (HR. Bukhori).

Untuk itu kelebihan apa saja yang ada pada diri seseorang seperti kesehatan, kekuatan, ilmu, kecerdasan, kecerdikan, keahlian dalam menyelesaikan masalah, nasab yang luhur, harta benda, anak, orang tua, keluarga, kekayaan, kemampuan beribadah yang pol, semuanya supaya disadari semat-mata sebagai peparing Alloh yang harus selalu disyukuri bukan malah untuk membanggakan diri yang akhirnya bisa menghabiskan amalnya sendiri.

11. Susah gelisah yang berkepanjangan.

Susah, gelisah, menyesali keadaan, selalu mengingat-ingat kepada musibah yang menimpa dirinya, meratapi kesusahan yang datang bertubi-tubi adalah merupakan salah satu tempat masuknya syetan agar manusia menggerutu terhadap qodar yang ada kemudian menjadi putus asa dan kufur akhirnya mati masuk neraka.Maka dari itu adanya musibah, kesusahan-kesusahan, kegelisahan-kegelisahan, supaya dihadapi dengan sabar, istirja? dan yakin bahwa Alloh akan mengganti yang lebih baik.

Nabi bersabda :

” Barang siapa yang Alloh menghendaki akan mendapatkan yang lebih baik maka Alloh memusibahi kepadanya.”

” Tidak menimpa kepada seorang muslim dari kepayahan, sakit, susah, sedih dan sesuatu yang menyakiti sehingga duri yang mengenainya kecuali Alloh pasti melebur dosa-dosanya.”

12. Mengikuti hawa nafsu

Mengikuti hawa nafsu juga termasuk tempat masuknya syetan dalam menyesatkan manusia.

Alloh berfirman :

” Dan jangan kamu ikuti hawa nafsu maka ia akan menyesatkan dari jalan Alloh.”

” Telah diriwayatkan sesungguhnya Iblis berkata : aku telah merusak mereka dengan dosa-dosa maka mereka merusak kepadaku dengan istighfar, maka ketika aku melihat yang demikian akupun merusak mereka dengan hawa nafsu maka mereka menyangka dapat petunjuk lantas mereka tidak istighfar.”

” Sesungguhnya aku khawatir kepada kalian terhadap keinginan-keinginan yang sesat dalam perut kalian dan farji kalian dan hawa nafsu yang menyesatkan.”

13. Sangka buruk

Suudhon juga merupakan tempat masuknya syetan ke dalam diri seseorang agar satu dengan yang lain saling curiga mencurigai hingga timbul pertikaian, perselisihan, perkelahian antar sesama muslim sehingga kerukunan dan kekompakan sebagai ciri khas orang iman bisa rusak. Untuk itu kita jangan sampai berbuat suudhon.

Alloh berfirman :

” Jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain dan jangan bergunjing sebagian dari kalian terhadap sebagiannya.”

14. Meremehkan sesama muslim.

Meremehkan sesama orang iman, menghina kepada sesama orang iman termasuk jebakan-jebakan iblis yang dari padanya dia masuk merusak orang iman. Untuk itu kita harus kembali pada sabda Rosululloh Shollallohu ’Alaihi Wasallam :

” Cukup bagi seseorang termasuk jahat bahwa dia meremehkan saudaranya yang islam.”

Alloh berfirman :

” Wahai orang yang beriman, janganlah suatu kaum menghina kaum yang lain barang kali mereka malah lebih baik daripada yang menghin,a begitu pula wanita yang satu tidak boleh menghina yang lain barang kali mereka lebih baik dari pada yang menghina.”

15. Meremehkan dosa

Meremehkan dosa adalah salah satu tempat masuknya syetan ke dalam diri seseorang. Syetan akan mengatakan ini kan cuma dosa kecil tidak apa-apa, ini ringan saja, akhirnya seseorang melakukan dosa kecil itu dengan mudah, sehingga menumpuk dan merusak sama sekali.

Sabda Rosululloh :

”Jauhilah dosa-dosa kecil karena perumpamaan dosa kecil itu seperti kaum yang turun di dalam jurang maka datang ini dengan sepotong kayu dan ini dengan sepotong kayu sehingga mereka membawa kayu yang dengan kayu itu mereka bisa mematangkan roti mereka. Sesungguhnya dosa kecil, kapan pelakunya diambil dengan membawa dosa kecil tersebut, maka dosa kecil tersebut pasti merusaknya.”

16. Merasa aman dari siksa Alloh

Ada orang yang selalu berbuat maksiat jika diingatkan dia menjawab Alloh ghofururrohim, seolah-olah dengan ucapan itu dia telah terbebas dari siksaan Alloh, dia tidak merasa menyesali atas perbuatannya bahkan dia merasa bangga dengan pelanggaran-pelanggarannya. Inilah type orang yang merasa aman dari siksa Alloh, dia itulah orang yang telah melakukan dosa besar. Syetan selalu menghiasi amalnya dengan bermacam-macam hiasan sehingga orang tersebut sampai mati merasa tidak akan menghadapi pengadilan yang berat. Untuk itu kita supaya selalu ingat bahwa hidup kita di akhirat nanti itu membutuhkan perjuangan yang sungguh-sungguh. Surga tidak bisa dibeli dengan harga murah.

Nabi bersabda :” Sesungguhnya dagangan Alloh itu mahal dan ketahuilah dagangan Alloh itu adalah surga.”

17. Putus asa dari rohmat Alloh

Syetan masuk ke dalam diri manusia melalui putus asa dari rohmat Alloh. Seseorang dibayang-bayangi oleh syetan, dosamu sudah amat banyak tidak mungkin kamu bisa diampuni, lebih baik kamu lakukan apa saja di dunia toh nanti di akhirat kamu pasti masuk neraka. Dengan rayuan iblis yang begitu akhirnya banyak manusia yang putus asa dari bertaubat dan mati tetap masuk neraka, padahal Alloh berfirman :

” Katakanlah Muhammad, wahai hamba-hambaku yang melanggar yang memberatkan atas dirinya, jangan berputus asa kalian dari rohmat Alloh, sesungguhnya Alloh mengampuni semua dosa-dosa, sesungguhnya Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Inilah tempat masuknya syetan ke dalam diri manusia yang harus selalu kita cermati dan kita waspadai agar kita tidak masuk ke dalam jebakan mereka, menjadi manusia yang dikuasai oleh Iblis dan mati masuk neraka.
Baca Selengkapnya......

Wednesday, June 25, 2008

Penjagaan dari syetan, Iblis ( Bagian III )

Iblis/Syetan Memperlihatkan Dirinya kepada Nabi-nabi
Iblis memperlihatkan dirinya kepada Nabi Nuh ’alaihis salaam.
Ibnul Jauzi telah meriwayatkan dari Abdulloh bin Umar dia berkata : ketika Nabi Nuh naik perahu, beliau melihat seorang tua yang tidak dikenalnya, maka berkata Nabi Nuh, ”Apa yang menyebabkan kamu masuk ?” Lalu Iblis berkata, ”Aku masuk untuk memusibahi sahabat-sahabatmu, maka jadilah hati mereka bersamaku dan badan mereka bersamamu.” Nabi Nuh berkata kepadanya, ”Keluarlah kamu, hai musuhnya Alloh !” Maka berkata Iblis, ”Ada lima hal yang aku merusak dengannya terhadap manusia, dan aku akan menceritakan kepadamu tiga hal, dan aku tidak akan menceritakan kepadamu dua hal.” Maka Alloh memberi wahyu kepada Nabi Nuh , ”Sesungguhnya kamu tidak butuh yang tiga hal, perintahkanlah Iblis menceritakan yang dua hal.” Maka berkata Iblis, ”Aku merusak manusia dengan dengki dan tamak, karena dengki aku dilaknat, dan aku dijadikan syetan yang terkutuk, dan karena tamak surga diberikan kepada Adam semuanya, aku dapatkan hajatku tetapi aku diusir dari surga.” (Talbisu Iblis hal 24)


Iblis memperlihatkan diri kepada Nabi Musa ’alaihis salaam.
Abu Bakar Al Qurosyi meriwayatkan dengan isnadnya sampai kepada Ibnu Umar, dia berkata : Iblis menemui Nabi Musa, lantas berkata, ”Wahai Musa, engkau telah dipilih oleh Alloh dengan membawa risalahNya dan Alloh telah berbicara denganmu sungguh-sungguh, dan aku termasuk makhluk Alloh yang berdosa, aku ingin bertobat, maka tolonglah aku di sisi Tuhanmu Azza wa Jalla supaya Alloh menerima tobatku!” Maka Nabi Musa berdo’a kepada Alloh, maka dikatakan, ”Engkau telah menyelesaikan keperluanmu.” Maka Nabi Musa menemui Iblis lantas berkata, ”Kamu diperintah supaya sujud ke kuburan Nabi Adam dan Alloh menerima tobatmu.” Maka Iblis sombong dan marah. Dia berkata, ”Aku tidak mau sujud ketika dia hidup, apakah aku akan sujud kepadanya setelah ia mati ?” Berkata Iblis, ”Wahai Musa, karena engkau telah menolongku maka engkau punya hak, maka ingatlah kepadaku dalam tiga hal dan aku tidak merusak dalam tiga hal :
1. Ingatlah ketika engkau marah, sesungguhnya bisikanku itu ada dalam hatimu, dan mataku dalam dua matamu, dan aku mengalir darimu dalam tempat mengalirnya darah.
2. Ingatlah kepadaku ketika engkau campuh perang karena aku akan datang kepada anak Adam ketika berdesak-desak dalam perang, aku mengingatkan kepada manusia tentang anaknya, istrinya, dan keluarganya hingga dia berpaling (lari dari perang).
3. Janganlah kamu menemani duduk wanita yang bukan mahromnya, karena sesungguhnya aku adalah utusannya kepadamu dan utusanmu kepadanya.” (Aakaamul Marjan 207)
Dengan adanya kisah ini, maka kita harus mengerti jika kita marah, ingatlah bahwa marah itu pengaruh/gangguan Iblis/syetan.Dalam sabilillah, kemudian kita selalu ingat keluarga, itu juga pengaruh/gangguan Iblis/syetan.Kalau kita nyepi dengan wanita yang bukan mahromnya, maka Iblis/syetan mendorong membesarkan setrum berbuat pelanggaran.
Al Qurosyi telah meriwayatkan dari Abdurrohman bin Ziad, dia berkata : ketika Nabi Musa duduk dalam sebagian majelisnya, tiba-tiba datang Iblis memakai burnus (baju luar yang metutup kepala). Setelah dekat dengan Nabi Musa dia melepas burnusnya, kemudian meletakkannya dan berkata kepadanya, ”Salam sejahtera buatmu, wahai Musa.” Maka Nabi Musa menjawab, ”Salam sejahtera buatmu, siapakah engkau ?” Dia berkata, ”Saya Iblis.” Nabi Musa berkata, ”Mudah-mudahan Alloh tidak menghidupkanmu, kenapa kamu datang ?” Iblis berkata, ”Aku datang karena kedudukanmu di sisi Alloh dan tempatmu di sisiNya.” Berkata Nabi Musa, ”Apa yang aku lihat sesuatu ada padamu ?” Berkata Iblis, ”Aku menyambar hati hamba-hamba Alloh”. Berkata Nabi Musa, ”Apa perbuatan manusia, yang dengannya engkau menguasi kepadanya.” Iblis mejawab, Jika seseorang ujub kepada dirinya, banyak amalnya dan lupa dosa-dosanya.
Dan aku menakut-nakuti (memperingatkanmu) tiga hal :
1. Jangan kamu nyepi dengan seorang perempuan yang tidak halal bagimu, karena sesungguhnya tidak nyepi seorang laki-laki dengan seorang perempuan yang tidak halal baginya kecuali aku menemaninya selain teman-temanku sehingga aku merusaknya.
2. Jangan kamu berjanji suatu janji kecuali engkau memenuhinya, karena sesungguhnya tidak berjanji seseorang dengan suatu janji kecuali aku menutupi antara dia dengan memenuhi janjinya.
3. Jangan sekali-kali kamu shodaqoh kecuali kamu harus meneruskannya, karena sesungguhnya tidak mengeluarkan seseorang akan shodaqoh lantas dia tidak meneruskannya kecuali aku menemaninya selain teman-temanku sehingga aku menutupi antara dia dengan mengeluarkan shodaqohnya.”
Kemudian dia pergi sambil berkata, ”Oh alangkah celakanya!” Berkata begitu tiga kali. Musa telah mengerti apa-apa yang dia akan memberi peringatan supaya hati-hati dengannya anak cucu Adam. (Talbisu Iblis 3)
Iblis/syetan memperlihatkan diri kepada Nabi Yahya bin Zakaria ‘alaihis salaam.
Abdullah bin Muhammad bin Ubad telah meriwayatkan dengan isnadnya dari Wuhaib bin Ward, dia berkata : telah sampai kabar kepada kami bahwasanya Iblis yang jahat itu menampakkan diri kepada Nabi Yahya bin Zakaria, maka dia berkata, ”Sesungguhnya aku akan menasehatimu.” Berkata Nabi Yahya ”Bohong, kamu tidak menasehatiku tetapi kabarkanlah kepadaku tentang anak cucu Adam.”
Berkata Iblis, ”Bagiku anak cucu Adam itu ada tiga macam :
1. Adapun macam yang pertama ialah yang paling berat dan paling sulit, kami datang merusaknya, kami betul-betul berusaha pol tetapi mereka melonggarkan waktu untuk istighfar dan tobat, maka mereka merusak segala upaya kami, kami mengulangi, mereka juga mengulangi istighfar dan tobat. Kami tidak putus asa tetapi kami tidak mendapatkan hajat kami padahal kami telah bersusah payah.
2. Macam yang kedua ialah mereka yang di tangan-tangan kami seperti bola di tangan anak-anak kalian, kami menyambar dengan cepat sekehendak kami, sungguh kami telah menguasai mereka.
3. Adapun macam yang ketiga adalah orang-orang sepertimu yang ma’sum (terjaga dari kesalahan), kami tidak berkuasa sama sekali.”
Berkata Nabi Yahya, ”Apakah engkau juga tidak berkuasa atas saya ?” Berkata Iblis, ”Tidak, kecuali satu kali, yaitu kamu mendatangi makanan, kamu memakannya, kami tidak henti-hentinya menyenangkan kamu makan sehingga kamu makan di luar kebutuhan, maka malam itu kamu tidur nyenyak dan tidak sholat malam seperti biasanya.” Berkata Nabi Yahya kepadanya, ”Tidak diragukan lagi, aku tidak akan kenyang karena makanan selamanya.” Berkata Iblis, ”Sudah tentu aku tidak menasehati anak cucu Adam sesudahmu.” (Kitab Aakaamul Marjan)
Ibn Abi Dunya meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdillah bin Khuaibiq, ia berkata : Nabi Yahya bin Zakaria bertemu Iblis, beliau bertanya, ”Hai Iblis, kabarkanlah kepadaku manusia yang paling kamu senangi dan manusia yang paling kamu benci”. Berkata Iblis, ”Manusia yang paling kusenangi adalah mu`min yang bakhil dan manusia yang paling aku benci dari mereka adalah orang fasiq yang dermawan.” Berkata Nabi Yahya, ”Kenapa begitu.” Berkata Iblis ,”Karena orang yang bakhil itu, bakhilnya mencukupi kepadaku (untuk menyesatkannya) dan orang fasiq yang dermawan itu, aku kuatir Alloh memperlihatkan kedermawanannya lantas Alloh menerimanya.” Kemudian Iblis pergi dan berkata, ”Andaikata bukan karena engkau itu Yahya, maka aku tidak mengabarkannya.”(Kitab Aakaamul Marjan)
Iblis/syetan memperlihatkan diri kepada Nabi Ayub ‘alaihis salaam.
Ibn Abi Khatim meriwayatkan dari Ibn Abbas, dia berkata : Syetan berdoa, ”Ya Tuhan, kuasakanlah aku kepada Nabi Ayub!” Alloh Ta’ala berfirman, ”Aku telah menguasakan kamu kepada hartanya dan anaknya, dan Aku tidak menguasakan kamu atas jasadnya.” Maka turunlah Iblis dengan semua tentaranya, maka Iblis berkata kepada tentaranya, ”Aku telah diberi kuasa (mengganggu) Ayub, maka perlihatkanlah kekuasaanmu padaku!” Maka mereka menjadi api kemudian mereka menjadi air. Maka ketika mereka di timur ketika itu mereka di barat, dan ketika mereka di barat ketika itu mereka di timur Maka Iblis mengutus segolongan dari mereka (merusak) tanamannya dan segolongan lain (merusak) ontanya dan segolongan yang lain merusak sapinya dan segolongan lagi merusak kambingnya. Berkata Iblis, ”Tidak bisa dijaga kamu kecuali dengan sabar.” Maka Iblis dengan semua tentaranya datang kepada Nabi Ayub dengan bermacam-macam musibah, sebagian di atas sebagiannya. Maka datang pemelihara kebun lantas berkata, ”Wahai Nabi Ayub, tidakkah kamu lihat Tuhanmu telah mengutus api membakar tanamanmu.” Kemudian datang pemelihara onta dan dia berkata kepada Nabi Ayub, ”Tidakkah kamu lihat Tuhanmu telah mengutus musuhmu membawa pergi ontamu ?” Kemudian datang pemelihara kambing, dia berkata kepada Nabi Ayub, ”Wahai Ayub, Tuhanmu telah mengutus musuhmu membawa pergi kambingmu.” Nabi Ayub berpisah menyendiri dari anak-anaknya, kebetulan mereka berada di rumah anak yang paling besar. Ketika mereka makan dan minum tiba-tiba angin bertiup dengan kerasnya sehingga pilar-pilar rumah menimpa mereka. Alangkah ngerinya jika engkau melihat darah mereka bercampur dengan makanan dan minuman mereka.Nabi Ayub berkata, ”Dimanakah kamu waktu itu ?” Iblis berkata, ”Aku bersama mereka.” Berkata Nabi Ayub, ”Bagaimana kamu bisa selamat dari bencana ?” Berkata Iblis, ”Aku terlepas.” Berkata Nabi Ayub, ”Kamu syetan.” Kemudian berkata Nabi Ayub, ”Aku hari ini seperti saat dilahirkan oleh ibuku.” Maka Nabi Ayub berdiri mencukur rambut kepalanya kemudian berdiri dan sholat.
Maka Iblis menangis meraung-raung yang kedengaran oleh penduduk langit dan bumi. Kemudian dia ke langit dan berkata, ”Wahai Tuhan, sesungguhnya Ayub telah terjaga (dari godaan), kuasakanlah aku kepadanya, sesungguhnya aku tidak bisa menggoda kepadanya kecuali dengan kekuasaanMu.” Alloh befirman, ”Sungguh aku menguasakan kamu ke jasadnya dan tidak pada hatinya.” Maka Iblis turun dan meniup telapak kakinya dengan sekali tiup dan lukalah di antara dua telapak kakinya sampai ke kepalanya. Maka bersatulah luka-luka itu menjadi luka (yang besar) dan dia meletakkan di atas bara api hingga kelihatan perutnya. Istrinya pun datang bergegas kepadanya hingga berkata, ”Tidakkah kamu lihat wahai Ayub, qodar Alloh yang menimpamu dari kepayahan dan kemiskinan yang jika aku jual sepotong roti maka aku memberi makan kepadamu. Berdo’alah wahai Ayub, agar Alloh menyembuhkanmu.” Berkata Nabi Ayub, ”Kasihanilah dirimu, kita dalam kenikmatan selama 70 tahun, maka bersabarlah kamu (wahai istriku) sehingga kita dalam kemiskinan 70 tahun.” Nabi Ayub dalam cobaan selama 7 tahun.
Untuk itu hati kita supaya bisa sabar seperti kesabarannya Nabi Ayub, yang dengan sabar itu Alloh menyelamatkan dari syetan.
Ibn Abi Hatim meriwayatkan juga dari Yazid bin Maisyaroh dia berkata : ketika Alloh mencoba Nabi Ayub dengan hilangnya keluarga, harta benda dan anak-anaknya dan tidak baginya sesuatu yang pantas disebutkan (kebersihan hati), maka Nabi Ayub berdo’a, ”Aku memujiMu wahai Tuhannya semua yang dianggap tuhan, Engkaulah yang telah berbuat baik kepadaku, Engkau yang telah memberi harta benda dan anak-anak, maka tidak tinggal dari hatiku satu cabang (pemberian) kecuali ia telah masuk ke dalamnya, Engkau telah mengambil semuanya dariku dan Engkau telah mengosongkan dari hatiku, maka tidak ada sesuatu yang menutupi antaraku dan antaraMu. Jika musuhku Iblis mengetahui yang Engkau perbuat niscaya dia dengki kepadaku.” Maka Iblis pun menemui Nabi Ayub dalam keadaan begitu dengan mungkar. (Tafsir Ibn Katsir juz 3/118)
Iblis/syetan memperlihatkan diri kepada Nabi Isa ’alaihis salaam.
Abu Bakar Al Baghindi meriwayatkan dari Sofyan bin Uyainah, dia berkata : Nabi Isa bertemu Iblis dan Iblis berkata kepadanya, ”Engkau yang telah sampai dari keagungan ketuhananmu, engkau dapat berbicara di waktu kamu masih kecil dalam ayunan. Sedangkan sebelummu tidak ada seorangpun yang bisa begitu.” Nabi Isa menjawab, ”Bahkan keagungan dan ketuhanan itu bagi Alloh yang telah menjadikan aku bisa bicara, Alloh juga yang mematikanku, kemudian menghidupkanku.” Berkata Iblis, ”Engkaulah yang telah sampai keagungan dan ketuhananmu, engkau bisa menghidupkan orang mati.” Nabi Isa berkata, ”Bahkan ketuhanan itu hanya bagi Alloh, Ia yang mematikanku dan mematikan orang-orang yang kuhidupkan, kemudian dia pulalah yang menghidupkanku.” Berkata Iblis kepada Nabi Isa, ”Demi Alloh, sesungguhnya engkau adalah tuhan orang yang ada di langit dan tuhan orang yang ada di bumi.” Maka Malaikat Jibril menampar Iblis dengan sayapnya, maka dia (Jibril) tidak mencegah Iblis berada di bawah tanduk matahari(qorna syaithon). (Kitab Aakaamul Marjan)
Iblis/syetan memperlihatkan diri kepada Nabi Muhammad Shollallohu 'Alaihi Wasallam.
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Darda`, dia berkata : Rosululloh berdiri sholat, maka aku mendengar beliau bersabda, ”Aku mohon perlindungan kepada Alloh dari (kejahatan)mu(Iblis).” Kemudian beliau bersabda, ”Aku melaknatmu dengan laknat Alloh.” Dan Nabi membentangkan tangannya tiga kali seolah-olah beliau menangkap sesuatu. Maka ketika selesai sholat, kami bertanya, ”Wahai Rosululloh, sesungguhnya kami mendengar engkau berkata sesuatu dalam sholat yang sebelumnya kami belum pernah mendengarnya, dan kami melihat engkau membentangkan tanganmu.” Nabi bersabda, ”Sesungguhnya musuh Alloh, Iblis, datang dengan membawa obor untuk membakar wajahku, maka aku berkata : aku mohon perlindungan kepada Alloh dari (kejahatan)mu.(3X). ” Kemudian Nabi bersabda: aku melaknatimu dengan laknat Alloh yang sempurna.(3X) ” Maka dia tidak mundur, kemudian aku berkehendak menangkapnya. Demi Alloh andaikata tidak ada do’a saudaraku Sulaiman, niscaya pagi-pagi dia dibelenggu, bermain-main dengannya anak-anak penduduk Madinah?. (Hadits riwayat Muslim)Imam Nasa`i meriwayatkan dengan sanad yang memenuhi syarat Bukhori dari ’Aisyah : sesungguhnya Nabi Shollallohu ’Alaihi Wasallam sholat, tiba-tiba syetan datang kepadanya, maka Nabi menangkapnya, mendorongnya, lantas mencekiknya. Bersabda Rosululloh,”Hingga aku menjumpai dingin lidahnya (syetan) di tanganku.”Dari Abi Tayyah berkata : aku berkata kepada Abdurrohman bin Khombasy Attamimy, sedangkan dia itu orang tua, ”Adakah engkau menemui Rosululloh?” Dia berkata,”Ya!” Aku berkata, ”Bagaimana dia berbuat pada malam yang hampir-hampir saja jin dan syetan-syetan (menggodanya)?” Dia berkata, ”Sesungguhnya syetan-syetan pada turun dari lereng gunung, dari jurang-jurang, dan diantara mereka ada yang membawa obor api di tangannya, akan membakar wajah Rosululloh. Maka turun Malaikat Jibril kepada Nabi, lantas berkata, ”Wahai Muhammad, berkatalah!” Nabi berkata, ”Berkata apa?” Jibril berkata, ”Berkatalah : ” Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Alloh yang sempurna dari kejahatan apa-apa yang Alloh ciptakan, yang Alloh jadikan, yang Alloh adakan dan dari kejahatan apa-apa yang turun dari langit dan dari kejahatan apa-apa yang naik ke langit dan dari kejahatan kerusakan-kerusakan malam dan siang dan dari kejahatan tiap-tiap yang berjalan di waktu malam kecuali pejalan di waktu malam yang berjalan dengan kebaikan, wahai Tuhan yang Maha Murah.”Maka padamlah api mereka dan Alloh Tabaaroka wa Ta’ala menghancurkan mereka.”
Baca Selengkapnya......

Tuesday, June 24, 2008

Penjagaan Dari Syetan, Iblis ( Bagian II )

Tingkat-tingkat penyesatan oleh iblis
Iblis/syetan selalu mengikuti jejak manusia dan dia tidak merasa puas kecuali kalau telah berhasil menyesatkan, merusak dan mengumpulkannya dalam golongannya, sehingga sama menjadi makhluk yang merugi.
Tingkat pertama (1).
Pertama kali yang dikehendaki Iblis dari hamba Alloh adalah bagaimana supaya seseorang itu kafir, musyrik dan memusuhi Alloh dan Rosulnya. Jika Iblis berhasil maka seseorang tersebut dijadikan tentaranya, laskarnya dan pembantunya dalam menyesatkan manusia.


Tingkat kedua (2).
Usaha Iblis yang kedua adalah bagaimana seseorang itu melakukan bid’ah, bid’ah itu lebih disenangi oleh Iblis daripada perbuatan fasiq dan maksiat karena bahayanya langsung pada agama, ibadah, karena tidak ada tuntunan dari Alloh Rosul.
”Jauhilah perkara baru (dalam urusan ibadah), karena tiap-tiap perkara baru (dalam ibadah) itu bid’ah dan tiap-tiap bid’ah itu sesat dan tiap-tiap sesat itu di dalam neraka.”
Bid’ah itu menyalahi dakwah (ajakannya) Nabi, melakukan bid’ah berarti mengajak menyalahi yang dibawa oleh Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam, maka bid’ah itu termasuk pintu kekufuran dan pintu kesyirikan.
Tingkat ketiga (3).
Jika Iblis gagal menjadikan seseorang menjadi kafir atau musyrik atau ahli bid’ah maka diarahkanlah supaya seseorang itu melakukan dosa-dosa besar. Iblis berusaha sekuat tenaga supaya seseorang yang teguh memegang sunnah itu melakukan dosa besar, kemudian dia menyiarkannya ke hadapan orang banyak supaya orang lain lari darinya, dan Iblis juga mempengaruhi supaya pembantu-pembantunya yang terdiri dari manusia ikut menyiarkannya, sehingga akhirnya orang yang melakukan dosa besar itu merasa malu, putus asa, mundur, kemudian mbledong akhirnya murtad dan menjadi pengikut setianya Iblis. Naudzu billahi mindzalik.
”Sesungguhnya orang-orang yang senang tersiarnya kejelekan di kalangan orang-orang iman, maka bagi mereka adzab yang pedih di dunia dan akhirat.”
”Dimasukkanlah berhala-berhala itu ke neraka Jahim, begitu pula mereka yang sesat dan semua tentara-tentara Iblis.”
Tingkat keempat (4).
Jika Iblis juga tidak mampu dalam mempengaruhi seseorang melakukan dosa besar maka diarahkanlah untuk melakukan dosa kecil karena dengan melakukan dosa-dosa kecil itu diharapkan oleh Iblis supaya seseorang itu rusak.
”Jauhilah dosa-dosa kecil karena perumpamaan dosa-dosa kecil itu seperti segolongan orang yang turun ke dalam jurang, maka datang ini dengan sepotong kayu dan ini juga datang dengan sepotong kayu sehingga mereka membawa kayu-kayu yang dengannya mereka mematangkan roti mereka, dan sesungguhnya dosa-dosa kecil itu ketika diambil dengan pemiliknya maka ia merusaknya.”
”Dari Anas berkata : sesungguhnya kalian melakukan amalan-amalan yang lebih kecil daripada rambut dalam pandanganmu, tetapi sesungguhnya kami memandang pada zaman Nabi Sholallohu Alaihi Wasallam sebagai penghancur amalan.”
Tingkat kelima (5).
Jika Iblis gagal mempengaruhi seseorang dengan melakukan dosa-dosa kecil, maka dia mengarahkan seseorang untuk melakukan kesibukan-kesibukan yang tidak mengandung dosa dan tidak mengandung pahala, tapi bisa menyita waktu untuk ibadah seperti begadang sampai larut malam, ngobrol-ngobrol yang tidak bermanfaat, memperbanyak makan minum di luar kebutuhan, memperbanyak menganggurkan diri, memperbanyak tidur dan lain-lain. Padahal seorang mu`min itu mestinya harus meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat.
Sebaik-baiknya islam seseorang adalah meninggalkan apa-apa yang tidak perlu (manfaat) padanya.”
Tingkat keenam (6).
Kalau Iblis gagal mempengaruhi seseorang dengan pekerjaan-pekerjaan yang muspro maka dia mengarahkan seseorang untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang dianggap utama, baik, banyak manfaatnya. Dan mengajak orang lain mengerjakannya seperti dia. Terdiri dari pekerjaan-pekerjaan yang manghasilkan, usaha-usaha yang menguntungkan, kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagai banyak orang dan lain sebagainya. Dimana semua membutuhkan, waktu, kesempatan, tenaga, pikiran, ketekunan yang tidak terbatas, sehingga Iblis memasukkan perangkapnya melalui kegiatan-kegiatan tersebut atau oleh Iblis seseorang diarahkan untuk memperbanyak berbuat kebaikan kepada sesama, memperbanyak amalan-amalan sunnah dan lain-lain, yang semuanya itu hanya merupakan perangkap-perangkap syetan agar seseorang bisa lengah, kemudian di tumbuhkan rasa pol sendiri. Ujub terhadap dirinya, meremehkan orang lain, dimasukkan angan-angan yang bermacam-macam yang akan membawa kemajuan, tetapi pada saat seseorang telah masuk dalam giringannya, disambarlah oleh Iblis dengan cepat sehingga seseorang telah terperangkap dalam jebakannya dan Iblis mendapat kemenangan dalam menyesatkannya. Dan kalau dengan cara-cara ini juga tidak berhasil maka Iblis menguasakan kepada tentara-tentaranya yang terdiri dari jin dan manusia untuk melakukan bermacam-macam perbuatan yang menyakitkan, seperti orang yang teguh imannya tersebut dianggap kafir, sesat dan menyesatkan. Diintimidasi akan dianiaya, dirusak tempat tinggalnya, dihancurkan tempat ibadahnya dengan tujuan untuk menghentikan semua kegiatan yang hak dan benar supaya hati orang yang teguh imannya merasa bingung dan hanya disibukkan untuk menghadapi rintangan-rintangan tersebut, atau agar supaya orang lain merasa takut untuk mengikuti barang yang haq dan benar atau untuk membendung berkembangnya barang yang haq dan benar itu.
Baca Selengkapnya......

Monday, June 23, 2008

Penjagaan Dari Syetan, Iblis ( Bagian I )

Iblis dan anak-anaknya yaitu : Zalnabur, Tsabar, A’war, Maswath, Dasim dan tugas mereka dalam menyesatkan manusia, kemudian diterangkan pula macam-macam jin yang sebagian iman dan sebagian jadi pengikut Iblis dan anak turunnya, begitu pula tempat tinggal mereka ada yang di darat, di laut, di udara, di hutan-hutan, di jurang-jurang, di gunung-gunung, di lembah-lembah, di kota, di desa, di luar rumah, di dalam rumah, bahkan kemana kita pergi selalu ada yang mengikuti kita. Malahan mereka juga bisa masuk ke dalam badan kita, mengikuti aliran darah kita.Dari sini dapat kita ketahui bahwa sebenarnya kita telah dikepung oleh mereka dari segala arah agar kita terpengaruh, akhirnya jadi orang sesat.
Pendahuluan
Untuk membentengi diri kita dari usaha Iblis tersebut, perlu kiranya dalam kesempatan ini diterangkan lebih lanjut, tentang tekad Iblis dan usaha-usahanya, sasaran mana yang dituju dan apa target yang hendak dicapai dan tahapan-tahapannya, kemudian bagaimana kita menangkal semua tipu dayanya dan lain-lain.


Iblis bertekad memenuhi sumpahnya dan benar apa yang menjadi sangkaannya. Iblis telah mengerahkan segala potensi yang ada melalui anak cucunya, melalui jin-jin kafir yang menjadi pengikutnya, manusia-manusia yang menjadi tentaranya ditunjang dengan perkembangan sarana dan prasarana serta semua perlengkapan yang memungkinkannya, dengan tekad memenuhi sumpahnya di hadapan Alloh Azza wa Jalla dengan keyakinan usahanya pasti berhasil memperdayakan manusia, maka pasti banyak yang masuk perangkapnya menjadi orang-orang fasiq, dholim, munafik dan kafir.
Alloh berfirman :”Dan sungguh Iblis membenarkan sangkaan terhadap mereka, mereka mengikuti kepadanya kecuali segolongan orang-orang mu`min."
" Dan tidak kamu dapati kebanyakan mereka menjadi orang-orang yang bersyukur.”
"Berkata Iblis : wahai Tuhan, berilah aku tempo (untuk menyesatkan manusia) sampai dengan hari kiamat. Alloh berfirman : engkau Iblis, termasuk orang yang diberi tempo. Iblis berkata : sebab Engkau telah menyesatkan aku, maka niscaya aku akan duduk untuk mereka di jalanmu yang lurus, kemudian sungguh aku akan datang kepada mereka dari hadapan mereka, dari belakang mereka, dari kanan mereka dan kiri mereka dan tidak Kamu dapati kebanyakan dari mereka orang-orang yang bersyukur.
Dan sesungguhnya aku akan menyesatkan mereka dan memberi angan-angan kepada mereka.
Berkata Iblis: Wahai Tuhanku, sebab Engkau telah menyesatkan aku, niscaya aku akan menghiasi (amal) bagi mereka dan niscaya akan kusesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hambamu dari mereka yang murni.
Iblis mempunyai kesempatan menyesatkan manusia sangat lama, yaitu sampai datangnya hari kiamat, berarti dihitung dari zaman Nabi Adam sampai sekarang, dia sudah mempunyai berjuta-juta pengalaman dalam hal menyesatkan manusia, dia sangat profesional lebih-lebih kalau kita memahami ayat-ayat diatas maka kita mengetahui bahwa cara Iblis menjerumuskan manusia ke lembah kesesatan itu dengan cara antara lain :
1. Semua jalan Alloh diduduki Iblis.
2. Iblis datang dari segala arah, dari muka, dari belakang, dari kiri dan kanan.
3. Iblis menghiasi amalan-amalan yang jelek supaya kelihatan baik, amalan- amalan yang jahat kelihatan biasa saja,amalan yang keji kelihatan memuaskan, menyenangkan, lezat, nikmat, sehingga banyak orang yang terpikat.
4. Iblis memberi angan-angan yang muluk-muluk atau harapan-harapan yang menyenangkan padahal kosong belaka.
5. Iblis menyesatkan melalui tempat-tempat vital dengan taktik strategi yang hebat berdasarkan banyak pengalamannya.
Kedudukan Hati bagi Anggota Badan dan Masuknya Iblis ke Dalamnya
Hati secara fisik adalah organ tubuh yang bentuknya seperti buah nanas, organ tubuh yang paling penting untuk menggerakkan darah mengalir ke seluruh tubuh.
Hati ialah organ tubuh yang berbentuk bulat nanas yang bertempat di dada sebelah kiri, ia merupakan anggota badan terpenting yang menggerakkan darah .
Qolbu dalam pengertian hati itu telah dikenal dan berlaku juga untuk akal dan jama’nya quluubun.
Ahli syair menyatakan :”Hati tiada lain hanyalah segumpal daging yang berbolak balik, dia selalu mempunyai rasa senang dan amarah.”
Adapun secara rohani, hati bagi anggota badan ibarat raja yang mengatur bala tentara, semua bersumber pada perintahnya, ia mendayagunakan anggota badan menurut yang dikehendakinya, semua tunduk di bawah kekuasaannya. Dari padanya diperoleh kebaikan, keteguhan dan lain-lain yang baik. Tetapi dari padanya pula diperoleh kejahatan-kejahatan, penyimpangan-penyimpangan dan semua yang jelek-jelek yang membawa kerusakan.”
Bersabda Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam : ketahuilah sesungguhnya di dalam tubuh itu ada segumpal daging, jika baik maka baiklah seluruh tubuh, jika rusak maka rusaklah seluruh tubuh, ketahuilah dia itu adalah hati.”
Karena hati menjadi ukuran baik buruknya seseorang, maka sasaran Iblis dalam menyesatkan manusia adalah menyerang hatinya lebih dulu dengan bermacam-macam fitnah.”
Hudzaifah berkata : aku mendengar Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda : diperlihatkan fitnah-fitnah ke dalam hati seperti (menganyam) tikar, sehelai-sehelai. Maka hati mana yang dicampuri fitnah, dititik di dalamnya satu titik yang hitam dan hati mana yang mengingkari fitnah, maka dititik di dalamnya satu titik putih, sehingga fitnah menjadi ada pada dua hati yaitu ada hati yang putih seperti batu marmer, maka fitnah itu tidak membahayakan kepadanya selama ada langit dan bumi, dan hati yang lain hitam kelabu seperti kendi yang dibalik tidak mengenal yang baik dan tidak mengingkari yang mungkar kecuali apa-apa yang dicampur dari hawa nafsunya.”
Kerusakan/fitnah yang dihadirkan (oleh Iblis/jin/syetan manusia) ke dalam hati seseorang itu, seperti orang menganyam tikar sehelai-sehelai terus-menerus sedikit demi sedikit tapi datang terus.
Dalam menerima fitnah hati dibagi dua :
1. Hati yang kalau didatangi fitnah dia menerimanya, menyedotnya seperti bunga karang menyedot air, lama-lama basah semua, begitu pula hati ketika menerima fitnah dititik hitam, kalau menerima terus hati itu hitam keseluruhannya, akhirnya hati tersebut tidak bisa membedakan mana yang ma’ruf dan mana yang mungkar.
2. Hati yang walaupun didatangi fitnah berkali-kali hati tetap menolaknya, inilah hati yang putih seperti batu marmer, putih bersih, di dalamnya ada lampu yang meneranginya, maka semakin banyak menolak fitnah semakin terang benderang cahaya lampunya, sehingga semua fitnah tidak membahayakannya.
Adapun fitnah yang masuk ke dalam hati antara lain ialah :ialah keinginan-keinginan yang tidak bisa dikendalikan, seperti keinginan seorang untuk mendapatkan lawan jenisnya, sehingga timbul pelanggaran-pelanggaran sampai kepada pelanggaran had/zina.
Fitnah kerancuan, serupa-serupa, tidak jelas apakah itu halal atau haram, syirik atau tidak, haq atau batal, semua rancu sehingga akhirnya yang haram dianggap halal, yang syirik dianggap tauhid, yang batal dianggap haq dan lain-lain.
Fitnah kesesatan bagi kita sudah jelas.
Alloh berfirman :”Tidak ada sesudah haq kecuali sesat.”
Ternyata kesesatan itu dimasukkan di dalam hati sedikit demi sedikit tanpa terasa, untuk itu kita harus teliti dan hati-hati.fitnah pelanggaran-pelanggaran, kemaksiatan-kemaksiatan dan bid'ah-bid'ah yang bisa membawa kepada syirik dan kufur.
Fitnah aniaya dan kebodohan.
Hati jadi kejam, jahat, suka menganiaya karena kebodohan hati membabi buta.Dari kenyataan diatas wajib bagi kita selalu meneliti hati sendiri, mengenal keadaannya, menasehatinya terus-menerus, bahwa jika hati itu baik maka berbahagialah nanti di akhirat. Kalau hati rusak, maka celakalah nanti di hari kiamat.
Dan ketahuilah setiap bertambah iman di dalam hati dan kuat ketaqwaannya maka bertambah cahaya yang meneranginya, sehingga bisa membedakan antara haq dan batal, hidayah dan kesesatan.
Abu Said Alhudriyi meriwayatkan :”Sesungguhnya Rosululloh Shollallohu ?Alaihi Wasallam bersabda: hati itu ada empat macam :
1) Hati yang bersih, di dalamnya ada seperti lampu yang menerangi,
2) Hati yang tertutup yang diikat dengan tutupnya,
3) Hati yang dibalik,
4) Hati yang dilapisi.
Adapun hati yang bersih adalah hati seorang mu`min di dalamnya ada cahaya lampu yang menerangi. Hati yang tertutup adalah hati orang kafir. Hati yang dibalik adalah hati orang munafik, dia mengerti yang haq, kemudian dia mengingkarinya. Hati yang dilapisi adalah hati yang di dalamnya ada iman dan nifaq, maka perumpamaan iman dalam hati adalah seperti tanaman sayuran yang tumbuh dan berkembang oleh karena air yang bersih, dan perumpamaan nifaq di dalam hati adalah seperti sebuah luka yang melebar oleh karena air nanah yang bercampur dengan darah, maka mana dua perkembangan (dua unsur) yang mengalahkan yang lain, maka dialah yang menang atas yang lain.”Dari keterangan diatas semakin jelas bagi kita, sesungguhnya tempat berputarnya amalan-amalan adalah bertumpu pada hati. Anggota badan kita bisa melakukan suatu perbuatan tidak ada lain kecuali karena digerakkan oleh hati, diperintah oleh hati. Jadi hati itulah sumber segala gerak-gerik, tingkah laku, ucapan dan perbuatan.
Maka kewajiban bagi kita untuk selalu meneliti hati kita, mengenal keadaannya, menasehatinya, memberi pengertian bahwa baiknya hati itu menentukan kebahagiaan kita di akhirat nanti dan rusaknya hati kita itu membawa bencana yang tak berkesudahan di akhirat nanti.
Ketahuilah sesungguhnya hati itu bisa diibaratkan seperti sebuah benteng yang memiliki dinding tembok, di dalam tembok itu ada pintu dan jendela. Adapun yang bertempat tinggal di dalamnya adalah akal. Malaikat berbolak-balik datang ke dalam benteng, di dekat benteng ada sebuah kandang, di dalamnya ada hawa nafsu dan syetan. Terjadilah perselisihan tanpa bisa dicegah, pertempuran antara penghuni benteng dengan penghuni kandang berkobar, syetan-syetan tidak henti-hentinya mengelilingi benteng mencari kelengahan penjaga (akal) dan mencari celah-celah yang dia bisa masuk ke dalamnya, maka dari itu sudah semestinya bagi seorang penjaga harus mengetahui semua pintu-pintu benteng yang diserahkan kepadanya untuk dijaga. Begitu pula harus mengetahui jendela-jendela benteng jangan sampai penjaga lengah walaupun sekejap mata, karena musuh tidak akan tinggal diam.
Ada seorang bertanya kepada Hasan Al Basri (perowi Hadits) , “Apakah Iblis tidur ??” Jawabnya, “Jika Iblis tidur, maka pasti kami menemui ketenangan.” Benteng ini terang benderang dengan dzikir, mencorong dengan iman, di dalamnya ada cermin yang mengkilap yang dengannya bisa diketahui apa saja dan siapa saja yang lewat di sekeliling benteng, maka pertama kali yang dilakukan syetan adalah membuat asap yang tebal dalam kandang agar tembok benteng itu hitam, cerminnya kotor, tidak bisa untuk melihat apa saja dan siapa saja yang lewat di sekeliling benteng. Musuhpun datang masuk ke dalam benteng tetapi kadang-kadang penjaganya datang, maka musuhpun pergi keluar dari benteng. Tetapi kadang-kadang penjaga lengah musuh bisa masuk merusak benteng, melukai penjaga, membelenggunya, menahannya dan memperbudaknya. Kemudian musuh bertempat tinggal dalam benteng memasang jebakan-jebakan yang cocok dengan hawa nafsunya akhirnya jadilah dia seperti seorang yang mahir melakukan kejahatan-kejahatan. Dan sekuat-kuatnya belenggu yang digunakan membelenggu penjaga adalah kebodohan, dan yang cukupan kuatnya adalah hawa nafsu, dan yang selemah-lemahnya adalah kelalaian. Tetapi selama baju besi iman masih ada pada orang mu`min, panah musuh tidak akan mengenainya dalam pertempuran.
A’mas pernah bercerita : telah menceritakan kepadaku orang yang berbicara dengan jin, mereka (jin) berkata, “Yang paling berat bagi kami adalah (menggoda) orang yang mengikuti sunnah, dan yang paling mudah kami permainkan adalah orang yang mengikuti hawa nafsu.”
Ketahuilah sesungguhnya syetan itu tidak masuk kecuali ke dalam hati yang kosong dari dzikir, taqwa, mukhlis dan yakin, maka dia memasukkan gangguannya lantas dia bertempat di dalamnya. Celakanya lagi kalau hati yang ditempatinya itu berisi hawa nafsu dan syahwat dimana kedua-duanya adalah kesenangan syetan, maka sulit untuk bisa menolaknya.
Baca Selengkapnya......