Perbuatan zina adalah perbuatan yang amat tercela, amat keji dan amat menjijikan,baik menurut pandangan Allah maupun pandangan manusia yang berakal sehat, maka wajarlah bila Allah memberikan adzab yang sangat berat di dunia maupun di akhirat. Perbuatan zina bisa menimbulkan berbagai penyakit mengerikan dan membahayakan, baik bagi pelaku zina itu sendiri maupun bagi orang lain dan keturunannya, seperti AIDS. Akibat dari perbuatan zina, nama seseorang menjadi tercela, lebih-lebih pada wanita ( gadis ) yang langsung menanggung akibat seperti terjadinya kehamilan yang pasti menjadi aib bagi dirinya, mencoreng nama baik keluarga dan anak yang dilahirkan ikut menanggung penderitaan lahir dan batin. Apalagi bila perzinaan di kerjakan dengan istri tetangganya maka akan lebih besar dosanya.
Disamping dosa itu sendiri juga dosa menyakiti tetangganya dan menghancurkan rumah tangga itu berarti laki-laki biadab. Bagi istri tetangga tadi, disamping menanggung dosa zina itu sendiri juga terhadap suaminya dan menanggungkan penderitaan kepada anaknya, maka tidak berlebihan kiranya bila wanita yang demikian itu disebut wanita laknat dan pengkhianat.
Di dalam hokum Islam perzinaan adalah termasuk pelanggaran had, yang mana penyelesaian taubatnya ada aturannya tersendiri yang telah di tetapkan oleh Allah dan RosulNya.sesuai hokum Islam yang berlaku adalah : apabila pelakunya masih bujangan ( ghoiru muhshon ) maka harus di jilid ( di dera ) 100 kali, dan apabila pelakunya sudah bersuami / beristri / janda / duda maka harus di ranjam, dilempari batu sampai mati. Sebagaimana ketetapan Allah Rosul :
“ Perempuan yang zina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seseorang dari keduanya seratus kali deraan, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kalian untuk ( menjalankan ) agama Allah, jika kalian beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan hendaklah ( pelaksanaan ) hukuman mereka di saksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman”. ( QS AnNur : 2 )
“ Dari Ubaidah bin Shomit berkata : Rosulullah SAW berkata : Ambilah sunnah dariku, ambilah sunnah dariku, sungguh Allah menjadikan bagi mereka ( perempuan ) jalan ( untuk bertaubat )yaitu bujangan yang berzina dengan bujangan maka didera 100 kali dan di asingkan selama satu tahun, adapun janda ( orang yang telah menikah ) yang berzina dengan duda ( orang yang pernah menikah ) di dera 100 kali dan di ranjam sampai mati”. ( HR Muslim )
“ Orang tua ( orang yang telah menikah ) laki-laki dan perempuan ketika berzina keduanya maka ranjamlah keduanya sampai mati”. ( HR Ahmad )
Sungguh aniaya orang yang hidupnya hanya mencari kepuasan dunia, kepuasan yang hanya sesaat, menuruti hawa nafsunya, membiarkan Iblis laknat bersemayam dalam dirinya dan dosa menjadi kebanggan, tidak menyadari bahwa di dunia akan hilang kewibawaannya, pendek umurnya dan menjadi orang fakir, bahkan di akhirat nanti akan berhadapan dengan penderitaan,kepedihan, kesengsaraan, murka, adzab dan neraka yang kekal abadi selama-lamanya. Sebagaimana sabda Rosulullah SAW :
“ Wahai golongan orang Islam, takutlah kalian akan ( berbuat ) zina, karena sesungguhnya di dalamnya ada enam perkara, tiga perkara di dunia dan tiga perkara di akhirat. Maka adapun tiga perkara yang ada di dunia adalah hilangnya kewibawaan, pendek umurnya, dankekalnya kefakiran. Dan adapun tiga perkara yang ada di akhirat adalah mendapatkan murka Allah, sejelek-jeleknya hisaban dan siksaan akhirat ( neraka )”. ( HR Baihaqi )
“ Ada tujuh golongan yang Allah tidak melihat mereka pada hari kiamat dan Allah tidak mau menyucikan ( tidak mengampuni dosanya ) dan Allah tidak mau mengumpulkan bersama orang-orang yang beramal kebajikan dan Allah akan memasukkan mereka ke neraka sebagai awalnya orang-orang yang masuk neraka, kecuali mereka bertaubat. Dan barang siapa yang bertaubat maka Allah akan menerima taubatnya. ( Tujuh golongan itu ialah ) : Orang yang menikahi tangannya ( Onani ), dan orang yang mengerjai dan dikerjai ( homoseks dan lesbian ), dan orang yang membiasakan minum arak, dan orang yang memukul kedua orang tuanya hingga minta tolong dan orang yang menyakiti tetangganya hingga melaknatinya, dan orang yang menikahi ( berzina ) dengan kehalalan ( istri ) tetangganya”. ( HR Imam Hasan )
Orang laki-laki yang berzina dengan istri orang lain juga di ancam oleh Nabi bukan sebagai umatnya sebagaimana sabdanya :
“ Barang siapa yang merusak istri seseorang atau budaknya maka tidak termasuk golonganku ( bukan orang iman )”. ( HR Abu Dawud )
Pealanggaran had / zina menjadi salah satu target keberhasilan Iblis dan bala tentaranya untuk menghancurkan manusia dan menggagalkan surganya orang iman sebab tidak ada suatu akibat dari perbuatan dosa yang seberat akibat perbuatan zina setelah syirik. Dengan berbuat zina, seseorang akan kehilangan segala-galanya, di dunianya terhina dan di akhiratnya di siksa. Bahkan tidak hanya pelaku zina , jika perzinaan sudah merajalela di bumi, maka Allah akan meratakan siksaan diantara manusia. Rosulullah SAW menetapkan bahwa dosa zina adalah setingkat di bawah dosanya menyekutukan kepada Allah, di sebutkan dalam hadist :
“ Tidak ada dosa yang paling besar sesudah syirik di sisi Allah daripada seorang laki-laki yang meletakkan spermanya di dalam rahim yang tidak halal baginya ( zina )”. ( HR Ibnu Abi Dunya )
“ Tidak henti-hentinya umatku dalam kebaikan, selama tidak merajalela anak hasik perzinaan diantara mereka. Maka jika telah merajalela anak hasil perzinaan diantara mereka, maka hamper-hampir saja Allah meratakan siksa diantara mereka”. ( HR Ahmad )
Baca Selengkapnya......
Tuesday, December 30, 2008
BERATNYA DOSA PELANGGARAN HAD
Monday, June 30, 2008
Penjagaan dari syetan, iblis ( Bagian ke IV )
Tempat-tempat Masuknya Syetan
Syetan masuk ke dalam diri seseorang untuk merusak dan menyesatkan itu melalui beberapa hal yaitu:
1. Kebodohan
Kebodohan itu mematikan hati dan membutakan penglihatan sehingga orang yang bodoh itu tidak mengerti mana yang baik dan mana yang jahat, mana yang sunnah dan mana yang bid’ah, mana yang halal mana yang haram, mana yang haq dan mana yang batal, begitu seterusnya. Karena keadaannya yang demikian maka syetan memanfaatkan kebodohan ini untuk merusak dan menyesatkan manusia. Untuk itu Alloh melarang menjadi orang yang bodoh.
Alloh berfirman :” Dan jika Alloh menghendaki, niscaya Alloh mengumpulkan mereka di atas petunjukNya, maka jangan sekali-sekali kalian menjadi orang yang bodoh".
Nabi Musa ‘alaihis salaam pernah berdo’a :” Berkata Musa : aku berlindung kepada Alloh bahwa aku termasuk orang yang bodoh.”
2. Marah
Marah itu termasuk tempat masuknya syetan yang besar dan perangkapnya. Syetan mempermainkan kemarahan seseorang dalam rangka menyesatkan pelakunya itu seperti anak kecil mempermainkan bola seenaknya, begitu mudahnya orang yang marah itu dipalingkan dari kebenaran sehingga mulut yang biasa sopan bisa mengeluarkan kata-kata yang jorok, kasar, bisa mencaci maki, mengumpat, mencela, mencemooh dan lain-lain.
Anggota badannya bisa tak terkendali, sehingga memukul, menyerang, merobek-robek, melukai, membunuh dan lain-lain yang jelek. Hati orang yang marah dipenuhi rasa dengki, iri hati, menyimpan dendam terhadap orang yang dimarahi.
” Bersabda Rasululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam : sesungguhnya aku mengerti satu kalimat yang kalau dia mengucapkannya niscaya hilang marah yang ia temui yaitu : َاَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِِمِ
3. Cinta dunia
Sesungguhnya syetan telah menghiasi dunia dengan gebyarnya dalam hati kebanyakan manusia sehingga mereka condong pada dunia dan merasa senang dengan dunia, mereka berlomba-lomba mencari dunia dengan sungguh-sungguh, dunia dijadikan tujuannya. Mereka saling membenci dan saling dengki karena dunia. Maka Iblis pun memanfaatkan sedemikian rupa sehingga manusia menjadi sesat.
” Sesungguhnya Rosullulloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda : demi Alloh, bukan fakir yang aku khawatirkan, tetapi aku khawatir terhadap dunia yang dibentangkan kepada kalian seperti telah dibentangkan kepada manusia sebelum kalian, maka kalian berlomba mendapatkannya seperti mereka berlomba-lomba untuk mendapatkannya, lantas dunia merusak kalian seperti halnya telah merusak mereka.”
4. Panjang angan-angan.
Seorang hamba jika panjang angan-angannya, dia akan melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh dan cenderung tidak memperdulikan waktu, dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai apa yang diangan-angan oleh hatinya, meramalkan dunia dengan berbagai macam usahanya dan akan merobohkan sendi-sendi kepentingan akhiratnya.
Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
” Dari Abi Huroirah berkata : aku mendengar Rasululloh bersabda : tidak henti-hentinya hati orang tua itu tetap muda dalam dua hal yaitu dalam cinta terhadap dunia dan panjangnya angan-angan.
Jika kita mengerti tinggal berapa sisa umur kita dan sudah berapa umur yang kita lewati niscaya kita akan hidup lebih berhati-hati dalam menggapai apa yang kita angan-angankan, dan niscaya kita lebih senang untuk menambah amal kita dan lebih senang memperpendek apa yang diinginkannya.
Kita akan lebih merasa keberadaan kita di dunia seperti orang asing atau seperti orang yang sedang menyeberang jalan.
Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
”Jadilah kamu di dunia seolah-olah kamu itu orang asing atau orang yang menyeberang jalan.”Untuk itu Ibnu Umar berkata :
” Jika engkau ada pada sore hari maka jangan kamu menunggu datangnya waktu pagi, dan jika engkau ada pada pagi hari jangan kamu menunggu datangnya sore hari, ambillah sehatmu untuk sakitmu dan hidupmu untuk matimu ".
”Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda : ”Gunakanlah lima sebelum lima ; gunakanlah masa mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum fakirmu, longgarmu sebelum sibukmu dan hidupmu sebelum matimu.”
Ingat janganlah angan-anganmu sebagai tempat masuknya syetan untuk mempermainkanmu dengan adanya angan-angan yang muluk-muluk padahal kosong belaka, sehingga waktumu hanya habis untuk kesibukan-kesibukan duniamu saja dan mengorbankan akhiratmu.
5. Keinginan
Syetan masuk ke dalam diri seseorang itu melalui keinginannya, dengan keinginannya yang tidak terkontrol maka seseorang bisa rusak agamanya.
Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
”Tidak ada dua srigala yang lapar yang dilepas di tengah-tengah kambing itu lebih merusak pada kambing daripada keinginan seseorang pada harta dan pangkat (dunia) lebih merusak pada agamanya.”
Maksudnya keinginan seseorang terhadap harta dan pangkat dunia itu lebih merusak agama daripada dua srigala lapar yang ada di tengah-tengah kambing merusak pada kambing.
6. Kikir
Syetan menakut-nakuti manusia dengan dibayang-bayangi kefakiran supaya seseorang tidak mau infaq, shodaqoh, zakat atau ngebosi kelancaran agama.
Alloh berfirman :
” Syetan menjanjikan kefakiran kepadamu dan menyuruh yang jahat, dan Alloh menjanjikan kepadamu pengampunan dan keutamaan dariNya, Alloh itu maha luas rezekinya dan maha mengetahui.”
Padahal dengan jelas Alloh menjanjikan kebahagiaan bagi orang yang tidak bakhil.
Alloh berfirman :
” Barangsiapa dijaga dari kekikiran dirinya maka mereka itulah orang-orang yang berbahagia.”
7. Sombong
Sombong termasuk tempat masuknya syetan, dengan sombong syetan membawa manusia untuk menolak yang haq dan tetap dalam kebatilan, akhirnya seseorang menjadi orang yang hina, asor, jatuh, mati masuk neraka.
Orang yang sombong itu bodoh, tidak mengerti hakekat dirinya, kalau dia mengerti mestinya dia tidak sombong. Apa sih artinya sombong bagi makhluk yang diciptakan dari tanah dan akan kembali jadi tanah dan dimakan oleh ulat tanah.
Rosululloh Shollallohu ’Alaihi Wasallam bersabda:
” Tidak masuk surga orang yang ada dalam hatinya seberat semut hitam dari kesombongan.”” Kemulyaan itu pakaianKu dan sombong itu selendangKu, maka barang siapa menandingiKu tentang sesuatu dari keduanya, maka pasti Aku menyiksanya.”
8. Senang dipuji
Jika seseorang itu senang dipuji atas perbuatannya yang baik maka syetan akan meneruskan rasa senang dipuji itu sampai timbul ujub terhadap dirinya, merasa pol sendiri, meremehkan orang lain. Maka dari itu Nabi menilai orang yang memuji temannya sama halnya dengan memotong lehernya.
” Dari Abi Bakroh : sesungguhnya ada seseorang disebut-sebut di sisi Nabi Shollallohu ’Alaihi Wasallam, lantas seseorang yang lain memuji kepadanya, maka Nabi bersabda : kasihanilah dirimu, engkau telah memotong leher temanmu (beliau berkata begitu berulang-ulang), jika salah satu dari kalian tidak bisa tidak kecuali mesti memuji, maka katakanlah aku menyangka begini-begini walaupun dia melihat memang demikian dan penghitung sebenarnya adalah Alloh dan tidak boleh menganggap suci seseorang atas Alloh.”
9. Pamer
Sesungguhnya riya` (pamer) itu salah satu pintu dari beberapa pintu dimana syetan masuk dari padanya ke dalam hati seseorang, maka dari itu wajib bagi seorang muslim yang menginginkan mendapat surga dan selamat dari neraka untuk menyaring hatinya jangan sampai ada niat yang berubah dari karena Alloh menjadi karena selain Alloh (salah niat). Amalannya juga supaya diteliti terus jangan sampai dicampuri dengan kerancuan riya`, kalau ada harus segera dibersihkan.
Riya` ialah berpalingnya hati dari karena Alloh menjadi karena selain Alloh atau karena dunia atau karena ingin dipuji oleh manusia dll.Maka dari itu riya’ termasuk syirik kecil.
Rosululloh Shollallohu ’Alaihi Wasallam bersabda :
” Sesungguhnya lebih mengkhawatirkannya barang yang aku khawatirkan atas kalian adalah syirik kecil. Mereka berkata : apakah syirik kecil itu wahai rosululloh. Beliau menjawab : syirik kecil adalah riya`. Alloh Azza wa Jalla berfirman ketika Dia membalas manusia : pergilah kalian kepada orang-orang yang kalian pameri di dunia dan lihatlah apakah mereka bisa membalas amal kalian.”
Ketahuilah syetan mengajak kepadamu untuk meninggalkan suatu amalan Jika dia tidak berhasil maka syetan mengajak untuk berbuat riya`. Kalau ini juga tidak berhasil maka seseorang yang sudah mukhlis lillahi karena Alloh itu dibayang-bayangi seolah-olah amalannya masih bercampur riya`, sehingga seseorang itu putus asa dan tidak beramal, untuk itu berhati-hatilah terhadap usaha syetan ini.
10. Merasa pol sendiri.
Merasa pol sendiri itu bisa timbul karena dia orang yang sehat jarang sakit, orang yang kuat jarang kalah dengan teman-temannya, orang yang cerdas, cerdik, pandai menyelesaikan masalah yang sulit.Merasa pol sendiri bisa juga timbul karena dia turunan bangsawan atau turunan Hasan Husein, padahal Nabi bersabda :
” Wahai Fatimah beramallah (sendiri), karena aku tidak mencukupi kamu dari Alloh sedikitpun.”
Ada lagi orang yang ujub karena merasa banyak anak, keluarga, famili, banyak harta. Padahal Alloh berfirman :
"Di hari seseorang lari dari saudaranya, ibunya, bapaknya, istrinya, anaknya. Bagi tiap-tiap seseorang dari mereka di hari itu ada sesuatu yang mencukupinya.”
” Wahai manusia, kalian adalah orang-orang yang membutuhkan kepada Alloh, dan Alloh itu Dzat yang mencukupi dan terpuji.”
Ada orang yang merasa pol sendiri kerena ibadahnya yang mempeng. Masruq berkata :
” Cukup bagi seseorang sebagai orang pandai jika takut kepada Alloh dan cukup bagi seseorang sebagai orang bodoh jika dia merasa pol sendiri dengan amalnya.”
Berkata Umar : sesungguhnya termasuk sebaik-baik tobatmu bahwa kamu mengerti dosamu dan termasuk sebaik-baik amalmu kamu menarik ujubmu dan termasuk sebaik-baik syukurmu bahwa kamu mengerti kekuranganmu.Berkata Bukhori, berkata Ibnu Abi Mulaikah : aku menjumpai 30 shohabat Nabi, semuanya khawatir dalam dirinya ada nifaq (HR. Bukhori).
Untuk itu kelebihan apa saja yang ada pada diri seseorang seperti kesehatan, kekuatan, ilmu, kecerdasan, kecerdikan, keahlian dalam menyelesaikan masalah, nasab yang luhur, harta benda, anak, orang tua, keluarga, kekayaan, kemampuan beribadah yang pol, semuanya supaya disadari semat-mata sebagai peparing Alloh yang harus selalu disyukuri bukan malah untuk membanggakan diri yang akhirnya bisa menghabiskan amalnya sendiri.
11. Susah gelisah yang berkepanjangan.
Susah, gelisah, menyesali keadaan, selalu mengingat-ingat kepada musibah yang menimpa dirinya, meratapi kesusahan yang datang bertubi-tubi adalah merupakan salah satu tempat masuknya syetan agar manusia menggerutu terhadap qodar yang ada kemudian menjadi putus asa dan kufur akhirnya mati masuk neraka.Maka dari itu adanya musibah, kesusahan-kesusahan, kegelisahan-kegelisahan, supaya dihadapi dengan sabar, istirja? dan yakin bahwa Alloh akan mengganti yang lebih baik.
Nabi bersabda :
” Barang siapa yang Alloh menghendaki akan mendapatkan yang lebih baik maka Alloh memusibahi kepadanya.”
” Tidak menimpa kepada seorang muslim dari kepayahan, sakit, susah, sedih dan sesuatu yang menyakiti sehingga duri yang mengenainya kecuali Alloh pasti melebur dosa-dosanya.”
12. Mengikuti hawa nafsu
Mengikuti hawa nafsu juga termasuk tempat masuknya syetan dalam menyesatkan manusia.
Alloh berfirman :
” Dan jangan kamu ikuti hawa nafsu maka ia akan menyesatkan dari jalan Alloh.”
” Telah diriwayatkan sesungguhnya Iblis berkata : aku telah merusak mereka dengan dosa-dosa maka mereka merusak kepadaku dengan istighfar, maka ketika aku melihat yang demikian akupun merusak mereka dengan hawa nafsu maka mereka menyangka dapat petunjuk lantas mereka tidak istighfar.”
” Sesungguhnya aku khawatir kepada kalian terhadap keinginan-keinginan yang sesat dalam perut kalian dan farji kalian dan hawa nafsu yang menyesatkan.”
13. Sangka buruk
Suudhon juga merupakan tempat masuknya syetan ke dalam diri seseorang agar satu dengan yang lain saling curiga mencurigai hingga timbul pertikaian, perselisihan, perkelahian antar sesama muslim sehingga kerukunan dan kekompakan sebagai ciri khas orang iman bisa rusak. Untuk itu kita jangan sampai berbuat suudhon.
Alloh berfirman :
” Jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain dan jangan bergunjing sebagian dari kalian terhadap sebagiannya.”
14. Meremehkan sesama muslim.
Meremehkan sesama orang iman, menghina kepada sesama orang iman termasuk jebakan-jebakan iblis yang dari padanya dia masuk merusak orang iman. Untuk itu kita harus kembali pada sabda Rosululloh Shollallohu ’Alaihi Wasallam :
” Cukup bagi seseorang termasuk jahat bahwa dia meremehkan saudaranya yang islam.”
Alloh berfirman :
” Wahai orang yang beriman, janganlah suatu kaum menghina kaum yang lain barang kali mereka malah lebih baik daripada yang menghin,a begitu pula wanita yang satu tidak boleh menghina yang lain barang kali mereka lebih baik dari pada yang menghina.”
15. Meremehkan dosa
Meremehkan dosa adalah salah satu tempat masuknya syetan ke dalam diri seseorang. Syetan akan mengatakan ini kan cuma dosa kecil tidak apa-apa, ini ringan saja, akhirnya seseorang melakukan dosa kecil itu dengan mudah, sehingga menumpuk dan merusak sama sekali.
Sabda Rosululloh :
”Jauhilah dosa-dosa kecil karena perumpamaan dosa kecil itu seperti kaum yang turun di dalam jurang maka datang ini dengan sepotong kayu dan ini dengan sepotong kayu sehingga mereka membawa kayu yang dengan kayu itu mereka bisa mematangkan roti mereka. Sesungguhnya dosa kecil, kapan pelakunya diambil dengan membawa dosa kecil tersebut, maka dosa kecil tersebut pasti merusaknya.”
16. Merasa aman dari siksa Alloh
Ada orang yang selalu berbuat maksiat jika diingatkan dia menjawab Alloh ghofururrohim, seolah-olah dengan ucapan itu dia telah terbebas dari siksaan Alloh, dia tidak merasa menyesali atas perbuatannya bahkan dia merasa bangga dengan pelanggaran-pelanggarannya. Inilah type orang yang merasa aman dari siksa Alloh, dia itulah orang yang telah melakukan dosa besar. Syetan selalu menghiasi amalnya dengan bermacam-macam hiasan sehingga orang tersebut sampai mati merasa tidak akan menghadapi pengadilan yang berat. Untuk itu kita supaya selalu ingat bahwa hidup kita di akhirat nanti itu membutuhkan perjuangan yang sungguh-sungguh. Surga tidak bisa dibeli dengan harga murah.
Nabi bersabda :” Sesungguhnya dagangan Alloh itu mahal dan ketahuilah dagangan Alloh itu adalah surga.”
17. Putus asa dari rohmat Alloh
Syetan masuk ke dalam diri manusia melalui putus asa dari rohmat Alloh. Seseorang dibayang-bayangi oleh syetan, dosamu sudah amat banyak tidak mungkin kamu bisa diampuni, lebih baik kamu lakukan apa saja di dunia toh nanti di akhirat kamu pasti masuk neraka. Dengan rayuan iblis yang begitu akhirnya banyak manusia yang putus asa dari bertaubat dan mati tetap masuk neraka, padahal Alloh berfirman :
” Katakanlah Muhammad, wahai hamba-hambaku yang melanggar yang memberatkan atas dirinya, jangan berputus asa kalian dari rohmat Alloh, sesungguhnya Alloh mengampuni semua dosa-dosa, sesungguhnya Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Inilah tempat masuknya syetan ke dalam diri manusia yang harus selalu kita cermati dan kita waspadai agar kita tidak masuk ke dalam jebakan mereka, menjadi manusia yang dikuasai oleh Iblis dan mati masuk neraka.
Baca Selengkapnya......
Wednesday, June 25, 2008
Penjagaan dari syetan, Iblis ( Bagian III )
Tuesday, June 24, 2008
Penjagaan Dari Syetan, Iblis ( Bagian II )
Monday, June 23, 2008
Penjagaan Dari Syetan, Iblis ( Bagian I )
Friday, June 20, 2008
Cukuplah Kematian Sebagai Nasehat
"Perbanyaklah mengingat sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitukematian!" (HR. Tirmidzi)
Berbahagialah hamba-hamba Allah yang senantiasa bercermin dari kematian.Tak ubahnya seperti guru yang baik, kematian memberikan banyak pelajaran, membingkai makna hidup, bahkan mengawasi alur kehidupan agar tak lari menyimpang.
Nilai-nilai pelajaran yang ingin diungkapkan guru kematian begitu banyak, menarik, bahkan menenteramkan. Di antaranya adalah apa yang mungkin sering kita rasakan dan lakukan.
1. Kematian mengingatkan bahwa waktu sangat berharga
Tak ada sesuatu pun buat seorang mukmin yang mampu mengingatkan betapa berharganya nilai waktu selain kematian. Tak seorang pun tahu berapa lama lagi jatah waktu pentasnya di dunia ini akan berakhir. Sebagaimana tak seorang pun tahu di mana kematian akan menjemputnya. Ketika seorang manusia melalaikan nilai waktu pada hakekatnya ia sedang menggiring dirinya kepada jurang kebinasaan. Karena tak ada satu detikpun waktu terlewat melainkan ajal kian mendekat. Allah swt mengingatkan itu dalam surah Al-Anbiya ayat 1, "Telah dekat kepada manusia harimenghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya)."
Ketika jatah waktu terhamburkan sia-sia, dan ajal sudah di depan mata.Tiba-tiba, lisan tergerak untuk mengatakan, "Ya Allah, mundurkan ajalku sedetik saja. Akan kugunakan itu untuk bertaubat dan mengejar ketinggalan." Tapi sayang, permohonan tinggallah permohonan. Dan,kematian akan tetap datang tanpa ada perundingan.Allah swt berfirman dalam surah Ibrahim ayat 44, "Dan berikanlahperingatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datangazab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang zalim: 'Ya Tuhan kami,beri tangguhlah kami walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kamiakan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul.."
2. Kematian mengingatkan bahwa kita bukan siapa-siapa
Kalau kehidupan dunia bisa diumpamakan dengan pentas sandiwara, maka kematian adalah akhir segala peran. Apa pun dan siapa pun peran yang telah dimainkan, ketika sutradara mengatakan 'habis', usai sudah permainan. Semua kembali kepada peran yang sebenarnya.Lalu, masih kurang patutkah kita dikatakan orang gila ketika bersikerasakan tetap selamanya menjadi tokoh yang kita perankan, hingga kapan pun.
Padahal, sandiwara sudah berakhir. Sebagus-bagusnya peran yang kita mainkan, tak akan pernah melekat selamanya. Silakan kita bangga ketika dapat peran sebagai orang kaya.Silakan kita menangis ketika berperan sebagai orang miskin yang menderita. Tapi, bangga dan menangis itu bukan untuk selamanya. Semuanya akan berakhir. Dan, peran-peran itu akan dikembalikan kepada sang sutradara untuk dimasukkan kedalam laci-laci peran.
Teramat naif kalau ada manusia yang berbangga dan yakin bahwa dia akan menjadi orang yang kaya dan berkuasa selamanya. Pun begitu, teramat naif kalau ada manusia yang merasa akan terus menderita selamanya. Semua berawal, dan juga akan berakhir. Dan akhir itu semua adalah kematian.
3. Kematian mengingatkan bahwa kita tak memiliki apa-apa
Islam menggariskan bahwa tak ada satu benda pun yang boleh ikut masuk ke liang lahat kecuali kain kafan. Siapa pun dia. Kaya atau miskin. Penguasa atau rakyat jelata Semuanya akan masuk lubang kubur bersama bungkusan kain kafan. Cuma kain kafan itu. Itu pun masih bagus. Karena, kita terlahir dengan tidak membawa apa-apa.
Cuma tubuh kecil yang telanjang. Lalu, masih layakkah kita mengatas namakan kesuksesan diri ketika kita meraih keberhasilan. Masih patutkah kita membangga-banggakan harta dengan sebutan kepemilikan. Kita datang dengan tidak membawa apa-apa dan pergi pun bersama sesuatu yang tak berharga. Ternyata, semua hanya peran. Dan pemilik sebenarnya hanya Allah. Ketika peran usai, kepemilikan pun kembali kepada Allah. Lalu, dengan keadaan seperti itu, masihkah kita menyangkal bahwa kita bukan apa-apa. Dan,bukan siapa-siapa. Kecuali, hanya hamba Allah. Setelah itu, kehidupanpun berlalu melupakan peran yang pernah kita mainkan.
4. Kematian mengingatkan bahwa hidup sementara
Kejayaan dan kesuksesan kadang menghanyutkan anak manusia kepada sebuah khayalan bahwa ia akan hidup selamanya. Hingga kapan pun. Seolah ia ingin menyatakan kepada dunia bahwa tak satu pun yang mampu memisahkan antara dirinya dengan kenikmatan saat ini. Ketika sapaan kematian mulai datang berupa rambut yang beruban, tenaga yang kian berkurang, wajah yang makin keriput, barulah ia tersadar.Bahwa, segalanya akan berpisah. Dan pemisah kenikmatan itu bernama kematian. Hidup tak jauh dari siklus: awal, berkembang, dan kemudian berakhir.
5. Kematian mengingatkan bahwa hidup begitu berharga
Seorang hamba Allah yang mengingat kematian akan senantiasa tersadar bahwa hidup teramat berharga. Hidup tak ubahnya seperti ladang pinjaman.Seorang petani yang cerdas akan memanfaatkan ladang itu dengan menanam tumbuhan yang berharga. Dengan sungguh-sungguh. Petani itu khawatir, ia tidak mendapat apa-apa ketika ladang harus dikembalikan.
"Ad-Dun-ya mazra'atul lil akhirah." (Dunia adalah ladang buat akhirat)
Orang yang mencintai sesuatu takkan melewatkan sedetik pun waktunya untuk mengingat sesuatu itu. Termasuk, ketika kematian menjadi sesuatu yang paling diingat. Dengan memaknai kematian, berarti kita sedang menghargai arti kehidupan.
------------------------------
semoga bermanfaat...
Friday, June 13, 2008
Bersyukur pada nikmat Alloh
Nikmatnya Bersyukur
Terkadang kita jarang memperhatikan atau bahkan lupa dengan apa yang telah kita nikmati selama ini. Mulai dari membuka mata sampai menutupnya kembali.
Seandainya kita bertafakur, ternyata banyak sekali nikmat yang kita peroleh mulai dari nikmat membuka mata, melihat, makan, mengedipkan mata bahkan menutup mata untuk beristirahat agar bisa beraktifitas keesokan harinya adalah sekumpulan nikmat yang tak terhitung jumlahnya.
Apakah kita pernah bertanya kepada hati kecil kita sendiri, darimanakah semua nikmat itu berasal?, jawabannya tentu kita semua tahu, itu semua berasal dari dzat yang maha agung Alloh SWT. Dia-lah yang memberikan kenikmatan itu semua. Lalu apa yang kita korbankan untuk semua itu? Alloh tidak meminta apapun dari umatnya, Dia hanya meminta untuk bersyukur atas segala yang telah diberikannya.
Sudahkah kita bersyukur? Jawabannya hanya ada pada hati kecil masing-masing umat manusia.
Terkadang kita sering mengeluh ketika bangun tidur tidak ada teh atau kopi disamping meja tempat tidur, padahal diberi kesempatan untuk membuka kedua mata kembali, itu sudah luar biasa nikmatnya. Bandingkan dengan orang yang tidak mempunyai mata, jangankan membuka mata, melihatpun mereka tidak mampu.
Orang bijak mengatakan jika kita ingin bersyukur kita harus melihat kebawah, melihat orang-orang yang hidupnya tidak seberuntung kita saat ini. Ketika kita makan coba lihat para pengemis jalanan yang tak tentu kapan jam makannya. Ketika dipagi hari tatkala melihat sepatu kita yang sudah rusak, coba perhatikan orang-orang cacat yang tidak mempunyai kedua kaki. Kita masih beruntung bisa menggunakan sepasang sepatu, sedangkan mereka kakinyapun tidak punya. Alangkah beruntungnya kita.
Wahai sahabat..! alangkah nikmatnya hidup dalam rangkaian syukur, hidup menjadi nyaman, tentram. Jangan isi masa hidup ini dengan mengeluh, karena sedetikpun kita gunakan untuk mengeluh, berarti detik itu pula yang akan menggerogoti nikmatnya hidup ini. Gunakan waktu yang sedikit ini untuk bersyukur..!!!
Baca Selengkapnya......
Friday, May 23, 2008
Meningkatkan Kefahaman Agama
Kepahaman agama merupakan suatu hal yang sangat penting.
Dengan memiliki kepahaman agama yang kuat, maka seseorang bisa mempertahankan agamanya,tidak terpengaruh dengan keadaan lingkungannya, bahkan bisa mempengaruhiorang-orang lain untuk berbuat kebaikan.
Sebagaimana isi hadits berikut:
فَقِيهٌ وَاحِدٌ أَشَدُّ عَلَى الشَّيْطَانِ مِنْ أَلْفِ عَابِدٍ رواه ابن ماجة
"Satu orang yang paham agama lebih berat bagi syetan untuk menggodanya daripada seribu orang yang ahli ibadah (namun tidak paham agama)".
Oleh karena itu, agar bisa meningkatkan dan menetapkan kepahaman agama tersebut, ada langkah-langkah yang bisa dilakukan, di antaranya yaitu:
1. Memperbanyak mengaji dan mendatangi pengajian
Materi yang seharusnya ada dan diajarkan di pengajian ini tentunya adalah Al-Qur’an dan Al-Hadits. Kedua materi ini merupakan dua pedoman utama dikalangan umat Islam. Dengan banyak mengaji, maka akan memiliki ilmu yang banyak, bisa mengerti mana yang halal, mana yang harom, dan mana yang subhat(ragu-ragu), mana yang haq dan mana yang batal, mana yang seharusnya dikerjakan dan mana yang seharusnya ditinggalkan.
Prakteknya adalah:
1.. yang bisa mengajarkan yang tidak bisa
2.. yang tidak bisa meminta yang bisa untuk diajari
3.. kalau sendirian disempatkan waktunya untuk membuka-buka kembali ilmu Qur’an Hadits yang pernah didapat
Dengan memiliki ilmu yang banyak dan ketertiban mengaji, seseorang bisa memiliki rasa takut dan rasa taqwa kepada Alloh, sesuai dengan firman Alloh:
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاؤُا ...الأية * سورة فاطر28
"Sesungguhnya hamba-hamba Alloh yang takut kepada Alloh hanyalah orang-orang yang berilmu …"
Dalam mengaji diharapkan terdapat kemauan dan kesungguhan untuk mengerti ilmu-ilmu yang dipelajari, sehingga benar-benar mantap dalam memahami isi Al-Qur’an dan Al-Hadits, dan merasa bangga dengan kebenaran agama Islam yang sumbernya Al-Qur’an dan Al-Hadits ini.
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْوَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْيَتَوَكَّلُونَ * سورة الأنفال 2
"Sesungguhnya yang disebut sebagai orang iman itu adalah orang-orang yang ketika disebut nama Alloh maka tergetar hatinya, dan ketika dibacakan atas mereka ayat-ayat Alloh, maka tambahlah keimanannya, dan terhadap Tuhannya mereka berserah diri".
Sedangkan Nabi pernah bersabda:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِِنَّمَا الْعِلْمُ بِتَّعَلُّمِ وَالْفِقْهُبِالتَّفَقُّهِ وَمَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرً يُفَقِّهُ فِى الدِّيْنِ وَاِنَّمَا يَخْشَ اللهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاؤُا * رواه الطبرانى عن معاوية
"Wahai manusia, sesungguhnya ilmu itu (diperoleh) dengan belajar, dan paham agama itu diperoleh dengan berusaha mencari kepahaman, dan barang siapa dikehendaki baik oleh Alloh, Alloh memahamkannya terhadap agama, dan sesungguhnya yang bisa bertaqwa kepada Alloh adalah hamba-hamba-Nya yang berilmu".
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidaklah mungkin jika seseorang merasa sudah memiliki kepahaman agama yang kuat jika tidak menertibkan mengaji. Ilmu Islam adalah sangat luas. Masih banyak ilmu-ilmu di dalam Qur’an dan Hadits yang mungkin belum kita kaji. Maka marilah kita berlomba-lomba untuk mengaji dan mencari ilmu sebanyak-banyaknya.
2. Senang mendengarkan nasihat agama
Keimanan ada kalanya ada di atas, ada kalanya pula ada di bawah. Karena itu pulalah salah satu do’a yang sering dibaca oleh Nabi adalah:
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ * رواه الترمذى كتابالدعوات
"Wahai Zat Yang Membolak-balikkan Hati, tetapkanlah hatiku dalam agamamu".
Selain membaca do’a tersebut, agar keimanan tetap terjaga dan meningkat, maka kita memerlukan masukan-masukan berupa nasihat agama.
Sebagaimana firman Alloh:
وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَى تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ * سورة الذاريات 55
"Dan peringatkanlah Muhammad, maka sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman"
Bagi orang iman, jika menerima nasihat pasti bermanfaat baginya dan bertambah kepahamannya. Dan jangan sampai kita tidak mau mendengarkan dan menerima nasihat, karena akan diancam oleh Alloh:
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُيَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى * سورة طه 124
"Barang siapa yang berpaling dari peringatanKu, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit (di dunianya) dan akan dikumpulkan dia di hari kiamat dalam keadaan buta".
Dengan sering mendengarkan nasihat, maka kita akan selalu mendapatkan penerangan dan peringatan ke jalan yang benar. Jika langkah kita sudah benar, maka kita bisa tambah yakin dan tambah bersyukur karena sudah berada di dalam kebenaran. Sedangkan jika langkah kita salah, maka dengan adanya nasihat bisa membetulkan langkah kita dan kita selalu bisa bersyukur karena selalu diarahkan dalam kebenaran.
3. Banyak bergaul dengan orang yang sholih
Dengan banyak bergaul dengan orang yang sholih, maka akan selalu ada yang mengingatkan kita jika kita melakukan kesalahan. Separah-parahnya, kita akan merasa malu jika kita melakukan kesalahan di depan teman kita tersebut. Akan tetapi dengan banyak bergaul dengan orang-orang yang tidak sholih, jangankan dinasihati jika kita berbuat salah, bahkan kita diajak untuk mengerjakan perbuatan maksiat. Gambaran teman bergaul yang baik dan tidak baik adalah seperti hadits di bawah ini:
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِالْكِيرِ فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَمِنْهُ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً وَنَافِخُ الْكِيرِإِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً * رواهالبخارى
"Perumpamaan teman duduk (teman bergaul) yang baik (sholih) dan teman dudukyang jelek sebagaimana gambaran orang menjual minyak wangi dan ubupan pandai besi. Tidak melewatkan kepadamu orang yang menjual minyak wangi, adakalanya kamu membeli minyak wangi atau kamu menjumpai mendapatkan baunya. Sedangkan ubupan pandai besi akan membakar badanmu atau pakaianmu, atau (setidaknya) kamu akan menjumpai bau yang tidak enak".
Karena sebagian waktu kita digunakan untuk bergaul dengan teman-teman kita, maka sangatlah penting untuk memilih teman bergaul. Karena adanya godaan syetan, manusia lebih senang melakukan perbuatan yang melanggar dibanding melakukan perbuatan baik. Adanya teman bergaul yang baik akan mempengaruhi kita untuk berbuat baik juga dan menjauhkan kita dari mengerjakan perbuatan-perbuatan yang melanggar. Setipis-tipisnya keimanan dan kepahaman seseorang, lama kelamaan akan meningkat juga keimanan dan kepahamannya jika bergaul dengan orang-orang yang baik.
Dari suatu hadits, Nabi pernahbersabda:
حَدَّثَنَا ابْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ وَأَبُو دَاوُدَ قَالَاحَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنِي مُوسَى بْنُ وَرْدَانَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَقَالَ الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ* رواه أبو داود
"Tingkah laku seseorang akan mengikuti tingkah laku kekasihnya atau temannya. Maka (lihatlah) siapa yang akan dijadikan kekasih atau teman"
Baca Selengkapnya......
Saturday, May 17, 2008
Sepuluh Penjagaan Dari Kejahatan Pengaruh Iblis, Jin dan Syetan
SEPULUH PENJAGAAN DARI KEJAHATAN PENGARUH IBLIS, JIN DAN SYETAN
1. Membaca ta’awudz ( أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيم ) .
Alloh berfirman :
وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللهِ إِنَّههُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيْمُ * سورة فصلت 36
“Dan jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan maka berlindunglahkepada Alloh, sesungguhnya Alloh Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Imam Bukhori meriwayatkan ada dua orang bertengkar di dekat Nabi sampai merah mukanya
dan membesar urat-urat lehernya, maka Nabi bersabda : sesungguhnya akumengerti satu kalimat kalau dia mengucapkannya maka hilang marahnya,
jika dia mau mengucapkan اعوذ بالله من الشيطان niscaya hilang apa-apa yang iatemui ( marahnya ). (HR. Bukhori juz III hal. 1195)
2. Membaca surat mu’awwidzatain.
عَنْ أَبِى سَعِيدٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَيَتَعَوَّذُ مِنَ الْجَانِ وَعَيْنِ اْلإِنْسَانِ حَتَّى نَزَلَتِالْمُعَوِّذَتَانِ فَلَمَّا نَزَلَتَا أَخَذَ بِهِمَا وَتَرَكَ مَاسِوَا هُمَا* رواه الترمذى
“Dari Abu Said dia berkata adalah Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallamitu mohon perlindungan kepada Alloh dari jin dan sawanan mata manusia hingga turun سورة الفلق dan سورة الناس ,
ketika keduanya telah turun maka beliaumengambil dua surat tersebut dan meninggalkan yang lainnya.”
3. Membaca ayat kursi
Imam Bukhori meriwayatkan : berkata Abu Huroiroh : dia (syetan) berkatakepadaku :
إِذَا أَوَيْتَ إِلىَ فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ أيَةَ اْلكُرْسِىِّ مِنْ أَوَّلِهَاحَتَّى تَخْتِمَ : اللهُ لاَ إِلهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَقَالَلىِ : لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌحَتَّى تُصْبِحَ وَكَانُوْا أَحْرَصَ شَيْئٍ عَلىَ الْخَيْرِ فَقَالَالنَّبِيٌّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَا إِنَّهُ قَدْ صَدَقَكَوَهُوَ كَذُوبٌ. تَعْلَمُ مَنْ تُخَاطِبُ مُنْذُ ثَلاَثَ لَيَالٍ يَا أَبَاهُرَيْرَةَ قَالَ لاَ قَالَ ذاَكَ شَيْطَانٌ رواه البخاري
“Jika engkau mengungsi ke tempat tidurmu maka bacalah ayat kursi dari awal sampai selesai yaitu :الله لاَ إِلهَ اِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ,
dia (syetan) berkata kepadaku : tidak henti-hentinya engkau mendapat penjagaan dari Alloh dan syetan tidak berani mendekat kepadamu sampai shubuh.
Adalah para shohabat itu paling berkeinginan kepada (mempelajari) kebaikan
maka Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda : sesungguhnya dia telah benar kepadamu walaupun dia pendusta.
Wahai Abu Hurairoh tahukah kamu, orang yang kamu ajak bicara sejak tiga malam?
Abu Huroiroh berkata : tidak.Maka beliau bersabda : dia itu syetan.
”4. Membaca surat Al-Baqoroh.
Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda :
لاَ تَجْعَلُوْا بُيُوْتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَاْلبَيْتِ الَّذِى تُقْرَأُ فِيْهِ سُوْرَةُ الْبَقَرَةِ * رواه مسلم
“Jangan kalian jadikan rumah kalian menjadi kuburan (tidak pernah dibacakan Qur`an di dalamnya), sesungguhnya syetan itu lari dari rumah yang dibacakandi dalamnya surat Al-Baqoroh.”
5. Membaca akhir surat Al-Baqoroh.
Nabi Shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda :
إِنَّ الله كَتَبَ كِتَابًا قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ الْخَلْقَ بِأَلْفَيْ عَامٍأَنْزَلَ مِنْهُ أيَتَيْنِ خَتَمَ بِهِمَا سُوْرَةَ الْبَقَرَةِ فَلاَيُقْرَءاَنِ فىِ دَارٍ ثَلاَثَ لَيَالٍ فَيَقْرَبُهَا شَيْطَانٌ * رواه الترمذى
“Sesungguhnya Alloh menulis kitab dua tahun sebelum Alloh menciptakanmakhluk, Alloh menurunkan dari padanya dua ayat yang Alloh menutup dengankedua ayat tersebut pada surat Al-Baqoroh, maka tidak dibaca dua ayat itudalam rumah selama tiga hari kecuali syetan tidak berani mendekatnya.”
6. Membaca awalnya surat Al-mu`min sampai dengan ayat ( إِلَيْهِالْمَصِيرِ) bersama ayat kursi.
Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda :
مَنْ قَرَأَ حمٍ اْلمُؤْمِنَ إِلىَ قَوْلِهِ ( إِلَيْهِ اْلمَصِيْرُ ) وَأيَةَالْكُرْسِىِّ حِيْنَ يُصْبِحُ حُفِظَ بِهِمَا حَتَّى يُمْسِيَ وَمَنْقَرَأَهُمَا حِيْنَ يُمْسِى حُفِظَ بِهِمَا حَتَّى يُصْبِحَ * رواه الترمذى
“Barang siapa membaca حم المؤمن sampai firman Alloh إِلَيْهِالْمَصِيْرَ dan ayat kursi di waktu shubuh maka dia dijaga sebab membaca dua surat tersebut hingga sore, dan barang siapa membaca keduanya di waktu sore maka dijaga sebab membacakeduanya hingga shubuh.
”7. Membaca seratus kali :
لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَلَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَئٍ قَدِيْرٌ
Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda :
مَنْ قَالَ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُوَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى
كُلِّ شَئٍ قَدِيْرٌ فِى يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍكَانَتْ لَهُ عِدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ وَكُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍوَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنَ الشَّيْطَانِيَوْمَهُذَلِكَحَتَّى يُمْسِيَ وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَبِهِ إِلاَّ أَحَدٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ * رواه البخاري
“Barang siapa yang membaca: لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُلَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَئٍ قَدِيْرٌseratus kali dalam sehari, maka membandingi memerdekakan sepuluh budak danditulis baginya seratus kebaikan dan dihapus dari padanya seratus kesalahandan bacaan itu baginya sebagai penjagaan dari syetan hari itu sampai soredan tidak datang seorang pun dengan yang lebih utama dari apa yang diadatang dengannya kecuali seorang yang mengamalkan lebih banyak dari itu.”
8. Memperbanyak dzikir kepada Alloh ‘Azza wajalla.
Nabi Shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda menceritakan perintah Alloh kepada Nabi Yahya bin Zakariya yang antara lain beliau menyuruh umatnya dengan sabdanya :
وَأمُرُكُمْ أَنْ تَذْكُرُوْا اللهَ تَعَالىَ وَإِنَّ مِثْلَ ذَلِكَ كَمِثْلِرَجُلٍ خَرَجَ الْعَدُوُّ فىِ أَثَرِهِ سِرَاعًا حَتَّى أَتَى عَلَى حِصْنٍحَصِيْنٍ فَأَحْرَصَ نَفْسَهُ مِنْهُمْ ، كَذَالِكَ الْعَبْدُ لاَيَحْرُزُنَفْسَهُ مِنَ الشَّيْطَانِ إِلاَّ بِذِكْرِ اللهِ تَعَالىَ * رواه الترمذى فىأكام المرجان
“Dan aku ( Yahya bin Zakariya) menyuruh kalian (kaumku) untuk berdzikirkepada Alloh Ta’ala karena perumpamaannya ialah seperti seorang laki-lakiyang keluar diikuti oleh musuh secara cepat sehingga dia datang di sebuahbenteng yang membentenginya (dari musuh) maka dia bisa menjaga dirinya dari(kejaran) mereka, begitu pula seorang hamba Alloh dia tidak bisa menjagadirinya dari syetan kecuali dengan dzikir kepada Alloh Ta’ala.”
9. Wudlu dan sholat.Ini adalah sebesar-besar amalan untuk menjaga diri dari syetan.
RosulullohShollallohu ‘alaihi wasallam bersabda :
إِنَّ الْغَضَبَ مِنَ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ مِنَ النَّارِوَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْفَلْيَتَوَضَّأْ * رواه ابو داود فى كتاب الأدب
“Sesungguhnya marah itu dari syetan dan syetan itu dari api dan api itudipadamkan dengan air maka ketika salah satu dari kamu marah maka hendaklahberwudlu.”
10.Menahan diri dari kelebihan pandangan, kelebihan ucapan dan makan serta pergaulan dengan manusia, karena syetan menguasai manusia itu melalui empathal ini.
Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda :
َالنَّظْرَةُ سَهْمٌ مَسْمُوْمٌ مِنْ سِهَاِم إِبْلِيسَ فَمَنْ غَضَّ بَصَرَهُللهِ عَزَّ وَجَلَّ أَوْرَثَهُ اللهُ حَلاَوَةً يَجِدُهَا فىِ قَلْبِهِ إِلىَيَوْمٍ يَلْقَاهُ * رواه أحمد
“Pandangan mata itu adalah anak panah beracun dari beberapa anak panahIblis, maka barang siapa menundukkan matanya karena Alloh ‘Azza wajallaAlloh memberikan kepadanya manisnya iman yang dia temui dalam hatinya sampaihari yang dia ketemu Alloh.”
Mudah-mudahan dengan mengamalkan sepuluh penjagaan ini Alloh melindungi kita dari pengaruh Iblis, jin dan syetan .
Mudah-mudahan Alloh paring barokah. Amin.
Baca Selengkapnya......
Monday, May 12, 2008
Menahan Emosi